TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Refocusing Anggaran, Sulsel Fokuskan di Tiga Sektor Penanganan Corona

Pemprov sudah habiskan Rp80 miliar

Ilustrasi anggaran. IDN Times/Arief Rahmat

Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah melakukan refocusing dan realokasi anggaran sebanyak Rp500 miliar sebagai bagian dalam upaya penanganan pandemik COVID-19 dan dampaknya.

Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulsel Junaedi mengatakan anggaran hasil refocusing tersebut diperuntukkan ke tiga sektor yaitu penanganan kesehatan dan keselamatan, jaring pengaman sosial, serta penanganan dampak ekonomi akibat pandemik COVID-19.

"Untuk penanganan kesehatan dengan kebutuhan sebesar Rp291,74 miliar lebih, penyediaan jaring pengaman sosial Rp24,8 miliar lebih, dan penanganan dampak ekonomi Rp183,45 miliar lebih," kata Junaedi, Rabu (22/4).

Adapun refocusing anggaran tersebut, kata Junaedi, bersumber dari penyisiran anggaran perjalanan dinas, barang pakai habis/ATK, cetak dan penggandaan, paket rapat dan makan minum untuk sosialisasi, workshop, dan bimtek.

Selain itu ada juga pemangkasan biaya pemeliharaan, pengadaan kendaraan, termasuk kegiatan non fisik dan fisik yang tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat dan sektor strategis lainnya.

1. Digunakan untuk membiayai peningkatan fasilitas rumah sakit

ilustrasi petugas medis. Dok. ANTARA News.

Junaedi menjelaskan besarnya alokasi pada sektor kesehatan dan keselamatan warga lantaran digunakan untuk membiayai peningkatan dan fasilitas pendukung di rumah sakit rujukan yang menjadi kewenangan Pemprov Sulsel. 

"Selain itu diarahkan pula untuk dukungan kepada instansi vertikal yang ada dalam Gugus Tugas COVID-19 termasuk RSUP dr Wahidin Sudirohusodo, Balai Besar Laboratorium Kesehatan, dan RS Unhas," kata Junaedi.

Dia juga menjelaskan jaring pengaman sosial merupakan dana stimulan (pusat, provinsi dan kabupaten/kota) dalam bentuk bantuan sembako yang diperuntukkan bagi 24 kabupaten/kota di Sulsel di mana pemerintah memprioritaskan daerah zona merah atau episentrum penularan COVID-19.

"Khusus penanganan dampak ekonomi, diarahkan pada sektor ekonomi strategis yang dapat tetap menyokong pergerakan ekonomi dan pendapatan masyarakat terkhusus sekor tanaman pangan, industri, perdagangan dan usaha kecil menengah melalui penguatan modal yang berskala kecil," jelasnya.

Baca Juga: 121 Desa di Gowa Sulsel Terapkan PSBK Cegah Corona, Anggaran Rp15 M

2. Pemprov sudah habiskan Rp80 miliar

RSUD Sayang Rakyat di Makassar Sulsel. Humas Pemprov Sulsel

Dari target Rp500 miliar yang telah ditetapkan, untuk saat ini telah dilakukan realokasi sebesar Rp127 miliar dengan realisasi telah mencapai Rp80,79 miliar atau 63,24 persen. 

Junaedi menyebut proses penyesuaian kembali anggaran memang masih terus dilakukan. Rencananya, pencairan anggaran akan dilakukan dua tahap masing-masing Rp250 miliar. Saat ini, tim anggaran pemerintah daerah terus melakukan penyesuaian anggaran agar sesuai target. 

Namun menurutnya, pemprov hanyalah pemacu. Bantuan untuk kabupaten/kota juga hanya stimulan sebab ada bantuan dari pemerintah pusat, seperti dana bagi hasil (DBH), dana alokasi umum (DAU) dan dana aloksi khusus (DAK).

"Selama ini dana transfer dari pusat itu sebanyak 70 persen dari postur anggaran kita. Jadi memang tergantung dari dana transfer. Yang ada sekarang DBH dipotong 33 persen, DAU 10 persen dan DAK 30 persen. Bahkan DAK sempat ditahan," katanya.

Baca Juga: 29 Positif Virus Corona, DPRD Sulsel Siapkan Anggaran Rp500 Miliar

Berita Terkini Lainnya