TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Presiden Jokowi Kurban Sapi Seberat 1,6 Ton di Sulsel

Sapi Presiden Jokowi dibeli di Kabupaten Bone

Ilustrasi hewan ternak (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Makassar, IDN Times - Presiden Joko 'Jokowi' Widodo telah menyiapkan hewan kurban jenis sapi untuk Idul Adha 2022 di Sulawesi Selatan. Sapi milik Presiden Jokowi memiliki berat 1,6 ton.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Nurlina Saking, mengatakan bahwa sapi tersebut masih menjalani verifikasi lapangan dan pemeriksaan kesehatan. Hal tersebut untuk menjamin bahwa sapi Presiden Jokowi benar-benar sehat dan layak kurban.

"Ini tinggal satu langkah lagi. Sudah ada satu yang terpilih dari tiga dan sedang dalam proses. Verifikasi dobel karena kan memberikan yang terbaik saat Idul Adha kepada yang berhak menerima," kata Nurlina saat dihubungi IDN Times, Rabu (29/6/2022). 

Baca Juga: Marko, Sapi Kurban 1,4 Ton asal Malakaji yang Laku Rp150 Juta

1. Sapi Jokowi akan disembelih di Selayar

Ilustrasi hewan kurban (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Setiap tahunnya Presiden Jokowi memang membeli sapi kurban untuk Idul Adha, termasuk di Sulawesi Selatan. Kali ini, Jokowi membeli seekor sapi di Kabupaten Bone. Namun sapi tersebut rencananya akan disembelih di Kabupaten Kepulauan Selayar.

"Sapinya akan dibawa ke Selayar. Karena di Kepulauan Selayar berbagi ke kabupaten lain. Tapi kalau seandainya di daratan yang ini kan bisa saja lebih dari satu kabupaten, cuma saat ini rejekinya adalah di Kepulauan Selayar," kata Nurlina.

2. Stok hewan kurban ternak di Sulsel cukup

Ilustrasi hewan kurban (ANTARA FOTO/Rahmad)

Adapun menjelang Idul Adha, stok hewan ternak di Sulsel secara terbilang cukup. Di 24 kabupaten/kota se-Sulsel, tercatat total ada sekitar 72.000 hewan ternak.

Jumlah tersebut masih lebih tinggi dibandingkan dengan kebutuhan hewan kurban. Dibandingkan dengan tahun lalu, kebutuhan hewan kurban di Sulsel saat itu hanya berkisar 40.000 ekor. 

"Jadi masih ada selisih kita masih punya stok. Juga masih ada ternak dari daerah yang bebas. Kita masih menerima dari daerah Nusa Tenggara Timur (NTT)," kata Nurlina.

Baca Juga: Pemkot Makassar Lepas Tim Pemeriksa Kesehatan Hewan Kurban

Berita Terkini Lainnya