Perpanjangan Izin Ditolak Tiga Gubernur, PT Vale: Kami Siap Berdialog
PT Vale ingin mencari solusi bersama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Direktur Utama PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy, menyatakan siap membuka dialog dengan tiga pemerintah provinsi di Sulawesi yang lahannya masuk konsesi tambang perusahaan nikel tersebut. Pernyataan itu menyusul penolakan perpanjangan kontrak karya PT Vale oleh tiga gubernur.
Sebelumnya, tiga gubernur di Sulawesi menolak perpanjangan Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Vale Indonesia, Tbk yang sudah direklamasi perusahaan di Blok Sorowako, Luwu Timur. Mereka adalah Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi dan Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura.
"Seandainya pemerintah merasa kurang, kami siap berdialog. Kami terbuka untuk berdiskusi. Mari kita kaji bersama kita cari solusi bersama sehingga kita bisa sama-sama berkarya untuk bangsa kita," kata Febriany usai Penandatanganan Heads of Agreement Sorowako HPAL Vale Indonesia dan Zhejiang Huayou Cobalt Company (Huayou) di Hotel Park Hyatt Jakarta, Selasa (13/9/2022) malam.
Baca Juga: Tiga Gubernur di Sulawesi Tolak Perpanjangan Izin Usaha PT Vale
1. PT Vale ingin realisasikan program investasi
Febriany menegaskan bahwa PT Vale selalu berupaya memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mereka juga selalu mendukung program pemerintah termasuk proyek mendatang juga bertujuan mendukung ekosistem mobil listrik di Indonesia.
Dia juga menjelaskan bahwa PT Vale fokus membangun proyek-proyek berkelanjutan di Indonesia. Karena menurutnya, negara membutuhkan investasi untuk pertumbuhan ekonomi.
"Jadi kita bekerja keras supaya semua program investasi ini segera direalisasikan. Bukan hanya investasi tapi juga investasi yang berbasis keberlanjutan," kata dia.
Baca Juga: Kesepakatan Investasi Vale dengan Perusahaan China Tembus Rp31,3 T