Makna Nomor Urut bagi 4 Paslon Pilkada Makassar, Hoki hingga Filosofis
Mulai bermakna kemenangan hingga filosofi Bugis Makassar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar melakukan pengundian nomor urut empat pasangan calon yang mengikuti Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Makassar 2020. Pengundian nomor urut bertempat di Hotel Harper, Kamis (24/9/2020).
Hanya 8 orang anggota tim dari setiap paslon yang dapat masuk ke dalam ruangan rapat pleno. Hal ini demi menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Adapun hasil pengundian nomor urut paslon di Pilwali Makassar 2020 adalah nomor urut 1 untuk Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Adama), nomor urut 2 untuk Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman), nomor urut 3 untuk Syamsu Rizal-Fadli Ananda (Dilan), dan nomor urut 4 untuk Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun Armin Nurdin Halid (Imun).
"Hari ini adalah pengundian nomor urut paslon dan alhamdulillah lancar. Masing-masing sudah memperoleh nomor urut, 1, 2, 3, dan 4. Selanjutnya adalah agenda yang masuk tanggal 26 September nanti sudah kampanye sampai tanggal 5 Desember 2020," sebut Komisioner KPU Makassar, Gunawan Mashar.
1. Satu bukti lebih baik dari seribu janji
Nomor urut tersebut rupanya memiliki makna masing-masing bagi setiap paslon. Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto menjelaskan makna dari nomor urut 1 yang diterimanya. Dia menyebut ini merupakan tanda-tanda positif yang berarti pemenang, kejayaan, dan keunggulan.
"Kami sudah menyampaikan bahwa satu bukti lebih baik dari seribu janji. Jadi memang nomor 1 adalah bagian yang terbaik untuk Adama," ujar Danny.
Selain itu, Danny yang sebelumnya sudah pernah menjabat sebagai Wali Kota Makassar menganggap nomor 1 adalah cerminan bahwa dirinya bakal melanjutkan pembangunan Makassar 1 periode lagi.
"Dari awal memang sebenarnya harapannya nomor 1. Karena beberapa slogan dan pose yang kami lakukan memang lebih banyak di kata 1. Satu kali lagi. Karena dulu Makassar di tangan kami baru Makassar nomor satu," katanya.