TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Isolasi Apung di KM Umsini Makassar Resmi Ditutup

Dianggap mampu menekan BOR

Pemkot Makassar resmi menutup KM Umsini sebagai tempat isolasi apung, Senin (20/9/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Makassar, IDN Times - Tempat isolasi apung terpadu di KM Umsini, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), kini resmi ditutup. Penutupan ini karena pasien isolasi sudah jauh berkurang.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengatakan isolasi apung diakhiri karena bed occupancy ratio (BED) atau tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit sudah sangat rendah.

"Kita akhiri program ini. Kita berharap tak ada lagi ledakan pandemik. Meski, kita harus bersiap," kata Danny dalam acara penutupan secara resmi KM Umsini sebagai kapal isolasi apung terpadu yang berlangsung di atas kapal tersebut, Senin (20/9/2021).

1. Danny klaim isolasi apung berhasil menekan BOR

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto saat acara penutupan isolasi apung di KM Umsini, Senin (20/9/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Danny mengatakan, isolasi apung di KM Umsini dihadirkan untuk menekan BOR saat terjadi lonjakan kasus. Itulah sebabnya KM Umsini hanya diperuntukkan bagi pasien COVID-19 tanpa gejala atau bergejala ringan, sedangkan rumah sakit hanya diprioritaskan bagi pasien bergejala berat.

"Isoter (isolasi terpusat) itu sifatnya provinsial. Kami lakukan karena merasa sangat mendesak sehingga berinisiasi membuat itu," ucap Danny.

Karena beberapa pekan terakhir, kasus COVID-19 terus melandai maka jumlah pasien pun otomatis berkurang, baik di rumah sakit maupun di kapal. Hingga hari ini, kata Danny, BOR pasien COVID-19 di Makassar hanya 8,6 persen, BOR ICU 13 persen, dan BOR kapal 2,5 persen.

"Itu berarti program isolasi terpadu berhasil. Kenapa berhasil? Karena menekan BOR. Inti sebuah keberhasilan program isolasi itu adalah BOR," kata Danny.

2. Semua pasien dinyatakan sembuh

Suasana penutupan isolasi apung di KM Umsini yang sandar di dermaga Soekarno Hatta, Senin (20/9/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Sejak difungsikan pada 2 Agustus 2021 lalu, total pasien COVID-19 yang menjalani isolasi di KM Umsini berjumlah 275 orang. Jumlah itu sebenarnya terbilang sedikit dibandingkan dengan kapasitas yang disediakan yaitu sekitar 800 tempat tidur. 

Meski begitu, semua pasien yang pernah diisolasi di sana dinyatakan sembuh termasuk yang telah dirujuk ke rumah sakit karena tiba-tiba bergejala berat.

"Kemarin tinggal 8. Saya kira sudah turun juga. Semua yang diisolasi apung ini sembuh 100 persen," kata Danny.

Isolasi kapal tersebut hanya berlangsung lebih dari sebulan. Pemkot sebenarnya sempat memperpanjang kontrak sebelum akhirnya memutuskan menyetop program ini. Padahal Pemkot sudah menggelontorkan dana sebesar Rp1,5 miliar untuk menyewa kapal tersebut ke PT Pelni di bulan pertama.

"Awalnya memang kita ada kontrak Rp1,5 miliar untuk kapal dan kemudian setelah itu ditanggung oleh pemerintah pusat. Jadi bulan kedua tidak ada lagi, tinggal makan minum dan operasi," kata Danny.

Berita Terkini Lainnya