Isolasi Apung di KM Umsini Makassar Resmi Ditutup
Dianggap mampu menekan BOR
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Tempat isolasi apung terpadu di KM Umsini, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), kini resmi ditutup. Penutupan ini karena pasien isolasi sudah jauh berkurang.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengatakan isolasi apung diakhiri karena bed occupancy ratio (BED) atau tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit sudah sangat rendah.
"Kita akhiri program ini. Kita berharap tak ada lagi ledakan pandemik. Meski, kita harus bersiap," kata Danny dalam acara penutupan secara resmi KM Umsini sebagai kapal isolasi apung terpadu yang berlangsung di atas kapal tersebut, Senin (20/9/2021).
1. Danny klaim isolasi apung berhasil menekan BOR
Danny mengatakan, isolasi apung di KM Umsini dihadirkan untuk menekan BOR saat terjadi lonjakan kasus. Itulah sebabnya KM Umsini hanya diperuntukkan bagi pasien COVID-19 tanpa gejala atau bergejala ringan, sedangkan rumah sakit hanya diprioritaskan bagi pasien bergejala berat.
"Isoter (isolasi terpusat) itu sifatnya provinsial. Kami lakukan karena merasa sangat mendesak sehingga berinisiasi membuat itu," ucap Danny.
Karena beberapa pekan terakhir, kasus COVID-19 terus melandai maka jumlah pasien pun otomatis berkurang, baik di rumah sakit maupun di kapal. Hingga hari ini, kata Danny, BOR pasien COVID-19 di Makassar hanya 8,6 persen, BOR ICU 13 persen, dan BOR kapal 2,5 persen.
"Itu berarti program isolasi terpadu berhasil. Kenapa berhasil? Karena menekan BOR. Inti sebuah keberhasilan program isolasi itu adalah BOR," kata Danny.