Gubernur Kaltim Blak-blakan soal IKN dalam Pemerataan Pembangunan
Selama ini pembangunan lebih bersifat Jawa sentris
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Pembangunan Ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi salah satu agenda nasional yang terus dikebut. Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, menyebut pemindahan ibu kota bahkan sudah terlalu lambat dari perkiraan banyak orang.
Hal itu disampaikan Isran melalui kuliah umum bertajuk 'Tantangan dan Prospek Pembangunan IKN dalam Mewujudkan Pembangunan yang Berkeadilan'. Kuliah umum tersebut dibawakannya di ruang senat lantai 2 Gedung Rektorat Unhas, Makassar, Kamis (26/1/2023).
"Kenapa masih ada yang mengatakan ibu kota itu terlalu cepat dipindahkan. Bagi saya ibu kota itu sudah terlalu terlambat dipindahkan," kata Isran.
1. Rencana pemindahan ibu kota sudah lama
Dia menyebut wacana pemindahan ibukota negara ini telah ada sejak zaman Presiden Soekarno pada 1957. Saat itu, Soekarno hendak memindahkan ibu kota ke Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Kemudian pada akhir 1996, Presiden Soeharto juga hendak memindahkan ibukota dari Jakarta ke Jonggol. Berlanjut pada awal 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga hendak memindahkan ibu kota ke Jonggol Selatan.
Di saat yang bersamaan, Jakarta dicitrakan sebagai ibu kota yang rawan banjir, kumuh, hingga macet, bahkan tak sedikit penelitian yang memprediksi bahwa Jakarta akan tenggelam di masa depan. Tanah Jakarta diprediksi menurun sebanyak 4 cm per tahun.
"Bayangkan kalau 100 tahun lagi, maka ada 4 meter wilayah 20 persen Jakarta itu mengalami penurunan di bawah permukaan laut, termasuk istana dan Monas," kata Isran.
Menurut Isran, tiga presiden sebelum Joko Widodo itu tentu memiliki alasannya sendiri untuk memindahkan ibukota negara.
"Kita tidak tahu tapi kenapa mereka mau memindahkan ibukota. Artinya, apa yang diwujudukan Pak Jokowi dengan segala perangkat untuk memindahkan ibukota itu hanya soal waktu," kata Isran.
Baca Juga: Menteri ATR/BPN: Sulbar Strategis Dukung Pembangunan IKN