Ditolak IDI, Danny Ngotot Makassar Pakai GeNose: Komplain ke Kemenkes
GeNose untuk periksa kesehatan siswa saat PTM di Makassar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto menyatakan tetap akan menggunakan GeNose untuk memeriksa kesehatan paru-paru anak-anak di sekolah. Hal ini merupakan bagian dari simulasi pembelajaran tatap muka (PTM).
Danny Pomanto mengaku sejauh ini pelaksanaan simulasi PTM berjalan baik. Hanya saja, kata dia, masih perlu memastikan kesehatan siswa menggunakan GeNose.
"Saya konsultasi kemarin dengan UGM untuk penggunaan itu (GeNose). Bahkan UGM bilang kita baru merencanakan, Makassar sudah duluan. Jadi sistem pendidikan itu pakai GeNose," kata Danny di Makassar, Rabu (20/10/2021).
1. Danny sebut GeNose hanya untuk skrining
Rencana penggunaan GeNose ini sebenarnya telah diungkapkan Danny jauh sebelum simulasi PTM. Saat itu dia menyatakan bahwa siswa yang masuk harus dites antigen, setelah 14 hari mereka akan dites menggunakan GeNose, lalu di bulan berikutnya siswa akan kembali dites rapid antigen.
Namun rencana itu tak berjalan mulus karena adanya faktor teknis. Belum lagi rencana penggunaan GeNose ini dikritik sejumlah pihak, utamanya dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar yang menganggapnya kurang tepat.
Menanggapi hal itu, Danny mengatakan bahwa penggunaan alat GeNose sebenarnya hanya untuk pemeliharaan dan alat skirining, bukan sebagai alat testing.
"IDI bukan yang memberi otorisasi izinnya. Kalau ada komplain begitu, komplain sama ke Kemenkes yang memberi izin. Komplain sama negara yang merekomendasikan itu. Jangan ke kita. Kalau saya selama negara mengakui saya ikut negara," kata Danny.
Baca Juga: Alat Deteksi COVID-19 GeNose Bakal Digunakan di Makassar
Baca Juga: Pemkot Makassar Tetap Pakai GeNose karena Lebih Murah