TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dinkes Sulsel: Mustahil Capai Herd Immunity Akhir Tahun 2021

Capaian vaksinasi di sejumlah daerah masih rendah

Ilustrasi Vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Uni Lubis)

Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mulai meragukan tercapainya herd immunity atau kekebalan kelompok masyarakat di daerahnya pada akhir tahun 2021. Pasalnya, capaian vaksinasi hingga November masih rendah dan belum mencapai 50 persen.

Herd immunity tercapai ketika 70 persen penduduk divaksinasi. Sulsel menyasar vaksinasi bagi 7 juta dari total 9 juta penduduk. Untuk mencapai herd immunity, sasaran vaksinasi harus selesai 100 persen. 

Awalnya Sulsel masih optimistis herd immunity tercapai akhir tahun. Namun seiring waktu dan menjelang akhir tahun, pemerintah tampak mulai sangsi.

"Untuk mencapai tujuh juta itu kan diharapkan awalnya di akhir tahun. Tapi kalau kita lihat di akhir Januari sampai di November ini, artinya mustahil kita dapatkan herd immunity sampai akhir tahun," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Arman Bausat, Selasa (2/11/2021).

Baca Juga: Menkes Minta Sulsel Prioritaskan Vaksinasi untuk Lansia

1. Masih ada daerah yang capaiannya di bawah 40 persen

Ilustrasi Vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Uni Lubis)

Vaksinasi Sulsel dicanangkan pada 14 Januari 2021 lalu. Artinya, hingga November, vaksinasi telah berjalan selama sepuluh bulan. Namun berdasarkan data Satgas COVID-19 Sulsel, capaian vaksinasi Sulsel hingga 2 November 2021 baru 39,84 persen untuk dosis pertama dan 26,30 persen untuk dosis kedua. 

Kota Makassar masih menjadi daerah dengan capaian vaksinasi tertinggi di Sulsel dengan presentasi 73,27 persen dosis pertama dan 52,26 persen dosis kedua. Sementara Kabupaten Jeneponto juga masih menjadi daerah dengan capaian vaksinasi terendah yakni 19,35 persen dosis pertama dan 8,29 persen dosis kedua.

Dari data tersebut, masih ada 15 daerah yang capaiannya di bawah 40 persen. Daerah-daerah tersebut adalah Barru, Luwu, Pangkep, Maros, Selayar, Takalar, Bantaeng, Wajo, Gowa, Luwu Utara, Bone, Sidrap, Sinjai, Bulukumba dan Jeneponto.

2. Mudah di kota tapi sulit di desa

Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Jojon)

Arman telah berkali-kali menegaskan bahwa kendala yang membuat capaian vaksinasi rendah karena pihaknya kesulitan menjangkau masyarakat di daerah terpencil dan pesisir. 

Dia menyatakan stok vaksin yang kerap menipis sempat juga menjadi kendala. Namun di saat stok vaksin memadai, antusiasme masyarakat justru menurun.

"Vaksinasi sekarang di penduduk ibu kota kabupaten maupun ibu kota provinsi. Gampang sekali mendapat sasaran sekarang. Ketika kita mulai masuk ke desa-desa sudah sulit," kata Arman.

Baca Juga: Dinsos Sulsel Terbantu Fatwa Haram MUI Sulsel soal Pengemis

Berita Terkini Lainnya