TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dinkes Kota Makassar Masih Memiliki Stok 250 Ribu Kotak Masker

Stok masker milik Dinkes Makassar untuk pelayanan kesehatan

unsplash.com/De an Sun

Makassar, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Naisyah Tun Azikin menjamin ketersediaan stok masker untuk penanganan wabah virus corona atau COVID-19 di Makassar, Sulawesi Selatan.

"Alhamdulillah kita masih punya stok dari sisa tahun lalu. Itu yang kita maksimalkan untuk pelayanan kesehatan di Puskesmas. Kami juga telah menghubungi semua distributor dan toko alat kesehatan untuk membantu kami dan ternyata secara bertahap mereka bisa menyiapkan," kata Naisyah Tun Azikin usai menggelar konferensi pers di kantornya, Jumat (21/3).

1. Dinkes punya stok 250 ribu kotak

Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin. IDN Times/Asrhawi Muin

Naisyah menyatakan, ada sekitar 250 ribu kotak masker yang tersedia di Dinas Kesehatan Makassar. Namun stok itu hanya diperuntukkan bagi pelayanan kesehatan yang memang wajib untuk menggunakan masker sebagai salah satu alat perlindungan diri. 

Dia menyebutkan, pihaknya harus melakukan perhitungan untuk beberapa hari ke depan. Jika masker untuk petugas kesehatan juga langka, maka dikhawatirkan akan memengaruhi kinerja mereka.

"Kita berusaha mudah-mudahan semua distributor alkes berusaha ke Jakarta untuk memenuhi, walaupun sedikit demi sedikit karena ternyata permintaan rumah sakit yang juga sangat mendesak," ujarnya.

Baca Juga: Kendala Izin Edar, Produk Hand Sanitizer Buatan Unhas Belum Dipasarkan

2. Hand sanitizer juga masih langka

Ilustrasi pembuatan hand sanitizer (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Lebih lanjut, Naisyah juga menyebutkan kondisi stok hand sanitizer atau cairan pembersih tangan yang masih langka di pasaran. Namun ia mengapresiasi pihak-pihak yang mengambil langkah inisiatif untuk membuat sendiri hand sanitizer.

Menurutnya inisiatif seperti ini akan sangat membantu pemerintah dalam mendistribusikan hand sanitizer. Sebenarnya, kata Naisyah, Dinkes juga sudah pernah mencoba untuk membuat sendiri hand sanitizer untuk digunakan di lingkungan pelayanan kesehatan. Namun bahan yang sudah tidak tersedia membuat niat tersebut urung dilakukan. 

"BPOM sudah membuat sendiri untuk kepentingan internal. Kami sudah koordinasi siapa tahu bisa dibagi sedikit. Kami mau bikin sendiri tidak ada. Alkohol juga semakin langka sehingga disinfeksi yang dilakukan Dinkes tidak bisa di semua tempat. Karena kami tidak memiliki alkohol. Alkohol yang ada kami prioritaskan untuk pelayanan kesehatan," katanya.

Baca Juga: Satgas COVID-19 Sulut Pakai Miras Cap Tikus untuk Bahan Hand Sanitizer

Berita Terkini Lainnya