TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bendungan di Sulsel Diklaim Optimal Dorong Produktivitas Pertanian 

Buat artikel kolaborasi

Bendungan Paselloreng/pu.go.id

Makassar, IDN Times - Pemerintah terus menggenjot produktivitas pertanian. Sarana dan prasarana pun dibangun di berbagai daerah termasuk Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Di Sulsel, ada dua bendungan yang diresmikan di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo tepatnya  pada 2021 silam. Bendungan itu yakni Bendungan Paselloreng dan Bendung Gilireng di Kabupaten Wajo, serta Bendungan Karalloe di Kabupaten Gowa.

Bendungan-bendungan di era Jokowi itu belum termasuk bendungan lain yang telah lebih dulu dibangun. Pembangunan bendungan ini diharapkan semakin mendorong Sulsel sebagai lumbung panga nasional.

Pasalnya, ketahanan pangan dan produksi pertanian sangat membutuhkan suplai air. Semakin banyak bendungan, semakin besar pula suplai air secara rutin dan berkelanjutan.

1. Bendungan tetap melayani penyediaan air

Bendungan Karalloe di Kabupaten Gowa. (pu.go.id)

Kekeringan yang terjadi di sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan, menjadi kekhawatiran ketika berdampak pada produksi pertanian. Namun pemerintah provinsi tidak khawatir lantaran ada bendungan besar yang menjadi harapan.

Kepala Dinas Sumber Daya Air Sulsel, Andi Darmawan Bintang, mengatakan bahwa hingga saat ini, bendungan-bendungan itu telah beroperasi secara optimal. Sejauh ini, pihaknya juga tidak menerima laporan ada masalah terkait bendungan itu.

"Itu berjalan normal. Tidak terlalu berdampak dalam melayani penyediaan air irigasi," kata Darmawan, Minggu (17/9/2023.

Baca Juga: Kejati Mengendus Permainan Mafia Tanah di Proyek Bendungan Paselloreng

2. Memberikan pompa untuk daerah pertanian

Ilustrasi padi (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Pembangunan bendungan dianggap sebagai kunci utama bagi sektor pertanian. Bendungan dapat meningkatkan produksi pertanian sebab mampu mengairi lahan-lahan pertanian.

Akan tetapi, masa kekeringan panjang tetap dikhawatirkan akan berdampak pada produksi pertanian. Karena itu, pemerintah setempat tetap memelihara sumber-sumber air, termasuk dengan memberikan pompa kepada daerah-daerah yang memiliki lahan pertanian.

"Namun kapasitas pompa yang ada belum mampu mengatasi atau mengairi keseluruhan. Tapi sedikit banyak pompa sudah meringankan atau menyediakan air," kata Darmawan.

Baca Juga: Mafia Tanah Bendungan Passeloreng, Kejati Sulsel Geledah BPN Wajo-BBWS

Berita Terkini Lainnya