TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Atasi Masalah Minyak Goreng, Danny Pomanto akan Bikin Festival Rebus

Festival Rebus sebagai kampanye kurangi makanan digoreng

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto. IDN Times/Asrhawi Muin

Makassar, IDN Times - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto berencana menggelar sebuah festival sebagai respons atas masalah minyak goreng akhir-akhir ini. Festival itu bertajuk Festival Rebus.

Hal itu disampaikan Danny usai melaksanakan rapat soal ketersediaan pangan di Balai Kota Makassar, Rabu (23/3/2022). Festival itu, kata dia, sebagai bagian dari kampanye supaya masyarakat tidak terlalu bergantung pada minyak goreng.

"Tanggal 27 jam 10, untuk mengubah beradaptasi dengan kondisi selalu tergantung goreng-gorengan ini maka saya bikin Festival Rebus dengan judul merebus lebih sehat daripada menggoreng," kata Danny.

1. Danny tetap minta Disdag pantau distribusi

Ilustrasi minyak goreng. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Meski begitu, Danny meminta dinas terkait untuk mengontrol distributor minyak goreng. Hal ini mengingat bahwa minyak goreng merupakan salah satu komoditi yang paling banyak dicari jelang Ramadan.

Dia menyebut regulasi soal stok dan harga minyak goreng menjadi ranah pemerintah pusat. Karena itu, pihaknya hanya bisa mengintervensi dari sisi penyalurannya oleh distributor.

"Jadi yang sekarang yang kita anu adalah distributornya saja. Berapa stok distributor. Tersalur tidak ke pasar. Itu aja tugasnya kita memastikan itu," katanya.

Baca Juga: KPPU Makassar Tegur Distributor Minyak Goreng yang Jail ke Pedagang

2. Harga minyak goreng mahal

Stok minyak goreng (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Masalah minyak goreng cukup menjadi beban masyarakat, termasuk di Makassar. Di akhir Desember 2021 lalu, harga minyak goreng melambung tinggi hingga mencapai kenaikan dua kali lipat. 

Atas dasar itu, pemerintah pusat lalu menetapkan kebijakan satu harga untuk minyak goreng yaitu Rp14.000 per Liter. Akan tetapi, kebijakan itu membuat minyak goreng, khususnya kemasan, menjadi langka dan sulit ditemukan.

Akhirnya pemerintah mencabut kebijakan itu di mana tidak ada lagi HET untuk minyak goreng. Alhasil, harga minyak goreng kembali melambung. Di sisi lain, minyak curah yang harganya lebih terjangkau justru menjadi langka.

Baca Juga: Danny Pomanto Rencana Tambah Tol di Makassar, Anggaran Rp15 Triliun

Berita Terkini Lainnya