TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

24 Ekor Kerbau di Toraja Sulsel Dilaporkan Suspek PMK

Pemprov memutuskan Sulsel lockdown hewan ternak

Ilustrasi kerbau. IDN Times/Aji

Makassar, IDN Times - Sebanyak 24 ekor hewan ternak dilaporkan suspek atau diduga terkena penyakit mulut dan kuku (PMK). Laporan tersebut berasal yakni tujuh ekor kerbau dari Kabupaten Toraja Utara dan 17 ekor kerbau lagi dari Kabupaten Tana Toraja. 

Kepala Balai Besar Veteriner Maros, Risman Mangidi, membenarkan laporan kasus tersebut. Pihaknya telah memeriksa sampel dari kerbau-kerbau tersebut.

"Memang sih ada gejala. Ada air liur yang berlebihan. Tapi kami sudah ambil sampelnya. Tinggal menunggu hasil pemeriksaannya," kata Risman saat dikonfirmasi IDN Times via telepon, Kamis (7/7/2022).

Baca Juga: Pemkab Bone Suplai Sapi ke Kaltim Jelang Idul Adha

1. Masih menunggu hasil pemeriksaan

Ilustrasi vaksinasi PMK pada ternak sapi. (Dok:Istimewa)

Risman menuturkan bahwa laporan tersebut merupakan yang pertama kali sejak isu wabah PMK merebak di sejumlah daerah. Laporan pertama diterima dari Toraja Utara bahwa ada tujuh ekor kerbau di Pasar Hewan Bolu yang memiliki gejala klinis mirip PMK. 

Hanya berselang dua hari, pihaknya kembali menerima laporan ada 18 kerbau yang diduga terpapar PMK dari Tana Toraja. Namun setelah dicek langsung ke lapangan, tim menemukan hanya 17 ekor.

"Tapi yang pastinya ini kan masih diduga. Kita belum bisa mengambil kesimpulan untuk PMK. Kami di sini bertugas menginvestigasi, mengambil sampel, memeriksa dan mengeluarkaan hasil serta memberikan edukasi kepada peternakan tekrait bahaya PMK," kata Risman.

2. Lalu lintas ternak di Toraja ditutup sementara

Hewan ternak rentan pada serangan PMK (Shutterstock/untungsubagyo)

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Nurlina Saking, menyatakan pihaknya hanya menunggu hasil investigasi dari kasus suspek tersebut. Namun sembari menunggu hasil, pergerakan keluar masuk hewan ternak di Toraja ditutup sementara atau lockdown.

"Tadi disepakati tidak ada pergerakan lalu lintas ternak di kabupaten untuk mencegah terjadinya penularan sampai situasi terkendali di Toraja," kata Nurlina.

Baca Juga: Cegah PMK saat Idul Adha, Sulsel Berlakukan Lockdown Hewan Ternak

Berita Terkini Lainnya