Merunut Sejarah Stadion Mattoanging hingga Dikelola oleh YOSS
Semua pihak tetap kekeh dengan dasar klaim masing-masing
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Polemik pengelolaan GOR Mattoanging tampaknya masih jauh dari kata usai. Upaya penertiban oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan pada Rabu (15/1) pekan silam berujung ricuh.
Mediasi oleh Polrestabes Makassar yang diagendakan pada Jumat (17/1) batal dilakukan. DPRD Sulawesi Selatan pun masih menunggu kesediaan Gubernur Sulsel untuk bertemu dengan pihak Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS).
GOR Mattoanging kembali menjadi bola panas YOSS dan Pemprov sejak beberapa bulan terakhir. Untuk merunut akar masalah pelik tersebut, kita harus mundur jauh hingga dekade 1950-an.
1. Kompleks GOR Mattoanging dibangun jelang PON IV 1957 yang berlangsung di Kota Makassar
Pada 1954, Makassar resmi ditunjuk oleh Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) edisi keempat. Pengumuman tersebut disambut dengan gembira oleh warga, meski suasana masih tegang akibat gerakan Kahar Muzakkar Cs.
Makassar tetap pede menjadi tuan rumah PON IV, kendati sempat diterpa krisis ekonomi. Pembangunan venue sejumlah cabang olahraga menggunakan dana pinjaman dari pemerintah pusat sebesar Rp15 juta. Proses pembebasan lahan untuk Stadion Mattoanging sendiri sempat terhambat akibat penolakan dari warga yang tinggal di lahan bekas peternakan milik Hindia-Belanda (Leni Ponne, "Berlomba di Daerah Bergolak: Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional IV di Kota Makassar", Lensa Budaya Vol. 12 No. 1, April 2017).
Beruntung, masalah tersebut bisa diatasi setelah Andi Mattalatta turun tangan menjadi mediator. Selain itu, tokoh olahraga Sulsel itu membantu pembebasan lahan dengan kocek sendiri.
Baca Juga: Kelola GOR Mattoanging, YOSS Merasa Tak Wajib Berkontribusi ke Pemprov
Baca Juga: Siapa Andi Ilhamsyah Mattalatta, Ketua Dewan Pembina YOSS?