Farid Husain Wafat, IDI Kehilangan Sosok Dokter Juru Damai Aceh
Berjasa bagi perdamaian konflik horizontal dalam negeri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Kabar duka datang dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Makassar. Mantan Ketua IDI Makassar dan Ketua IDI Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), dr. Farid Husain Sp.B, KBD, mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar pada Selasa (23/2/2021) di usia 71 tahun.
Kabar duka ini disampaikan langsung oleh Ketua IDI Kota Makassar, dr. Siswanto Wahab Sp.KK (K).
"Ikatan Dokter Indonesia Kota Makassar, kehilangan kepergian sosok dokter satu satunya di Indonesia tercatat dalam sejarah sebagai juru damai Aceh," ujar dr. Siswanto dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times.
1. Mendapat gelar sarjana di Universitas Hasanuddin, sempat menjadi dokter tim PSM Makassar dekade 1990-an
Lahir di Soppeng, 9 Maret 1950, dr. Farid Husain menyelesaikan Sekolah Dasar (SD) di Pinrang, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Frater di Makassar dan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 di Makassar. Lulus SMA, ia diterima sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Lulus pada 1978, dia masih memilih Kampus Merah sebagai tempatnya mengantongi gelar Dokter Spesialis Bedah pada 1981. Setelah itu ia mengenyam studi pascasarjana ke Universitas Indonesia dan mendapat gelar Dokter Spesialis Bedah Digestif pada 1984. Masuk 1985, dr. Farid berkesempatan mendapat pendidikan lanjutan di Free Universiteit Amesterdam, Belanda.
Setahun usai lulus (1979), dr. Farid memulai kariernya sebagai dosen Fakultas Kedokteran Unhas. Profesi tersebut diembannya hingga tutup usia. Di dekade 2000-an, PSM Makassar menggunakan jasanya sebagai dokter tim. Ia bahkan menjadi saksi saat Alimuddin Usman dkk menjuarai kompetisi Perserikatan 1991/92.
Baca Juga: Mantan Rektor Unhas Radi A Gany Meninggal, Dimakamkan Siang Ini