TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bantu Perangi Corona, Alumni Teknik Mesin Unhas Rakit Swab Chamber

Untuk menghindari kontak langsung pasien dengan tenaga medis

Dok. Istimewa/IDN Times

Makassar, IDN Times - Upaya memerangi wabah COVID-19 tak hanya datang dari pemerintah saja. Sejumlah pihak turut mengulurkan tangan sebagai bentuk solidaritas dan bantuan untuk para tenaga medis di garis depan. Mulai dari penggalangan dana untuk pembelian alat pelindung diri (APD), pembagian hand sanitizer gratis hingga pembuatan bilik desinfeksi.

Upaya lainnya datang dari Muhammad Ridwan. Dalam bengkel sederhana yang terletak di Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, ia bersama timnya sibuk membuat swab chamber, sebuah bilik yang bisa meminimalkan kontak fisik antara tenaga medis dan orang yang sedang menjalani tes swab.

"Sudah ada prototype-nya yang dibuat. Sekarang akan diuji coba di salah satu rumah sakit Makassar besok," ujar Ridho, sapaan akrab Muhammad Ridwan, saat dihubungi oleh IDN Times pada Selasa (31/3) malam.

1. Swab chamber buatan Muhammad Ridwan dan timnya bertujuan meminimalkan kontak fisik antara tenaga medis dengan pasien yang jalani tes

Dok. Istimewa/IDN Times

Alasan utama Ridho bersama timnya berinisiatif merakit swab chamber ini tak lepas dari kenyataan bahwa rumah sakit kini menghadapi masalah kurangnya APD saat menangani pasien ODP, PDP atau mereka yang terkonfirmasi positif.

"Tujuan kami adalah membantu tenaga medis kita, agar mereka terhindar dari paparan virus corona. Makanya kita buat swab chamber, demi menghindari kontak langsung antara tenaga medis dengan pasien atau masyarakat yang ingin menjalani tes," lanjut Ridho.

Swab chamber rakitan Ridho dan timnya terdiri dari besi untuk rangka dinding, solarflat sebagai dinding, sinar UV, sarung tangan untuk tenaga medis, serta meja sebagai dudukan sampel.

"Untuk satu swab chamber, kita butuh waktu pengerjaan dua sampai tiga hari dengan tenaga dua orang. Ukurannya cukup besar karena dua petak," jelas Ridho.

Baca Juga: Diisolasi, Eks Rektor Unhas Curhat Minimnya APD di Rumah Sakit Rujukan

2. Swab chamber juga rencananya akan ditempatkan pada sejumlah fasilitas umum agar pemeriksaan bisa dilakukan secara lebih luas

Dok. Istimewa/IDN Times

Untuk penggunaannya, lulusan Jurusan Teknik Mesin Universitas Hasanuddin menyebut swab chamber rakitan timnya bisa ditempatkan di fasilitas umum. Tujuannya tentu saja agar tes bisa dilakukan secara lebih luas.

"Ini bisa dipakai di bandara dan fasilitas umum lainnya, seperti pelabuhan dan pasar, untuk percepatan rapid test bagi mereka yang tidak bisa meninggalkan pekerjaan seperti para pekerja harian. Ini demi mempercepat identifikasi apakah dia terpapar atau tidak," ungkapnya.

Lebih jauh, Ridho juga berencana mengembangkan aplikasi yang mengirim hasil tes langsung ke ponsel.

"Kita akan kembangkan aplikasi untuk itu. Jadi saat sudah keluar, hasilnya akan dikirim ke ponsel orang yang sampelnya pernah diambil. Agar mereka cepat diisolasi secara mandiri atau melalui perintah pemerintah," ungkap Ridho.

Baca Juga: Keren! Alumni Teknik Unhas Makassar Berhasil Merakit Bilik Disinfektan

Yang perlu kamu perhatikan jika terpaksa keluar dari rumah. (IDN Times/Sukma Shakti)
Berita Terkini Lainnya