TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sekolah di Sulsel Gelar PTM Terbatas Antisipasi Omicron

Sekolah diminta membatasi kapasitas siswa 50 persen

Seorang guru mengajar siswa dan siswi pada pembelajaran tatap muka (PTM) di SMA Negeri 1, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (1/11/2021) (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Makassar, IDN times - Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas untuk mengantisipasi penularan COVID-19, terutama di tengah merebaknya varian Omicron.

Seiring PTM terbatas, sekolah-sekolah juga menggelar pembelajaran jarak jauh alias sekolah online. Hal itu sesuai instruksi Plt Gubernur Sulsel, setidaknya hingga 14 Februari 2022.

"Sudah banyak sekolah di bawah Pemprov Sulsel (SMA) yang sudah PTM terbatas 50 persen. Itu mulai awal Februari, sudah ada suratnya pak gubernur," kata Imran, dikutip dari Antara, Kamis (10/2/2022).

Baca Juga: Walau Kasus COVID-19 Terus Melonjak, PPKM Sulsel Belum Naik Level

1. PTM terbatas berlaku untuk SD hingga SMA

Ilustrasi pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dasar. (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Surat Edaran Plt Gubernur Sulsel tersebut sekaligus menentukan Pembatasan Pergerakan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 dan level 2 untuk 24 kabupaten/kota yang didasarkan pada capaian cakupan vaksinasi.

"Pak Gubernur keluarkan edaran itu dan sama substansinya dengan kementerian, itu berlaku bukan hanya SMA, tapi untuk SD dan SMP," ujar Imran.

2. Boleh PTM 100 persen, tapi dengan syarat

Ilustrasi sekolah tatap muka di tengah pandemi COVID-19 (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Dinas Pendidikan Sulsel tetap membuka ruang koordinasi dengan pemerintah daerah hingga sekolah terkait pembelajaran tatap muka. Khususnya untuk sekolah di daerah terpencil atau pinggiran, yang bisa menggelar PTM 100 persen dengan sejumlah syarat.

"Untuk PTM penuh 100 persen, kami juga kembalikan ke sekolah masing-masing jika tidak ada kasus. Tetapi, harus intensif konsultasi dengan Satgas COVID-19 di daerahnya. Kami bersyukur, karena sejauh ini belum ada klaster sekolah," kata Imran.

Baca Juga: Melihat Tren Penambahan Kasus Harian COVID-19 di Sulsel

Berita Terkini Lainnya