TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ratusan Kambing asal NTT Masuk Sulsel Jelang Idul Adha

Ternak yang masuk dari luar daerah dipastikan bebas PMK

Petugas karantina memeriksa fisik kambing yang masuk ke wilayah Sulawesi Selatan dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Dok. IDN Times/Istimewa)

Makassar, IDN Times - Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Makassar memeriksa 650 ekor kambing asal Kabupaten Nageko, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hewan ternak itu masuk ke wilayah Sulawesi Selatan untuk memasok kebutuhan hewan potong menjelang Iduladha.

Ratusan kambing itu diperiksa melalui BBKP Wilayah Kerja Bulukumba. Masuk lewat Pelabuhan Laut Leppe'e Bulukumba, hewan ternak sudah melalui pemeriksaan fisik dan dokumen. Hasilnya, tidak ditemukan gejala penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Alhamdulillah, sampai hari ini kami belum menemukan adanya PMK di Sulsel. Tidak adanya PMK justru membuat kami terus memperketat pemeriksaan agar PMK tetap nihil di Sulsel," kata Kepala BBKP Makassar Lutfie Natsir, Senin (23/5/2022).

Baca Juga: Waspadai Penyebaran PMK, Lalu Lintas Hewan Masuk Sulsel Diperketat

1. Pemeriksaan untuk mencegah beredarnya PMK

Petugas karantina memeriksa fisik kambing yang masuk ke wilayah Sulawesi Selatan dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Dok. IDN Times/Istimewa)

Lutfie mengatakan, meski saat ini PMK sebagian besar terdapat pada sapi potong, namun hal tersebut tidak membuat pemeriksaan terhadap kambing menjadi longgar. Selain memperketat pemeriksaan, juga diterapkan disinfeksi terhadap alat angkut yang membawa hewan ternak guna mencegah masuknya PMK.

“Kami akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait di beberapa wilayah kerja Karantina Pertanian Makassar seperti Jeneponto, Bulukumba dan Sinjai. Hal ini merupakan langkah antisipasi Karantina Pertanian Makassar untuk mencegah masuknya PMK," ucap Lutfie.

2. Puluhan kerbau asal NTT juga bebasa PMK

Petugas karantina memeriksa fisik hewan ternak yang masuk ke wilayah Sulawesi Selatan dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Dok. IDN Times/Istimewa)

Sebelumnya, 56 ekor kerbau asal Sumba Timur, Provinsi NTT, diperbolehkan masuk ke wilayah Provinsi Sulsel melalui pelabuhan di Kabupaten Jeneponto. Puluhan kerbau itu diizinkan masuk setelah dinyatakan sehat dan bebas dari PMK.

Kerbau itu masuk ke wilayah Sulsel melalui KLM Mega Karya di pelabuhan Jeneponto. Rencananya, hewan ternak tersebut akan dipasok di beberapa wilayah Sulsel, terkhusus Kabupaten Tana Toraja.

Lutfie menyampaikan sebelum menerbitkan sertifikat pelepasan (KH-14) petugas Karantina Pertanian Makassar melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen serta melakukan pemeriksaan klinis. Dari hasil pemeriksaan, puluhan kerbau dinyatakan sehat dan tidak terdapat gejala PMK.

“Alhamdulilah, sampai hari ini kami belum menemukan adanya PMK di Sulsel. Tidak adanya PMK justru membuat kami terus memperketat pemeriksaan agar PMK tetap nihil di Sulsel. Saat ini penutupan akses dilakukan hanya pada daerah terdampak PMK, yang tidak terdampak masih kami terbitkan sertifikatnya namun harus dipastikan bahwa hewan tersebut betul-betul sehat," kata Lutfie.

Baca Juga: Kakek Pencuri Ternak di Gowa Menyerahkan Diri usai Terekam CCTV

Berita Terkini Lainnya