TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemkot Makassar Siapkan Vaksinasi di 47 Puskesmas

Vaksinasi untuk nakes rencananya dimulai 14 Januari 2021

Petugas medis (kanan) menyimulasikan pemberian vaksin COVID-19 di Puskesmas Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (19/11/2020). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah

Makassar, IDN Times – Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Kesehatan, menyiapkan 47 puskesmas, sebagai lokasi vaksinasi COVID-19. Rencananya, vaksinasi tahap awal di Sulawesi Selatan dimulai untuk tenaga kesehatan pada 14 Januari 2021.

"Dari pantauan di lapangan, 47 puskesmas yang tersebar di 14 kecamatan di Makassar itu sudah siap," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Makassar Agus Djaja Said dikutip dari Antara, Senin (11/1/2021).

Baca Juga: Nurdin Abdullah Siap Jadi Penerima Vaksin COVID-19 Pertama di Sulsel

1. Makassar kebagian 1.507 dosis vaksin

Vaksin COVID-19 Sinovac, Minggu (19/7) tiba di Soetta dan langsung dibawa ke Bandung untuk segera mulai Uji Klinis oleh Biofarma dan FK Unpad (Dok. IDN Times/Istimewa)

Agus menyebut, pada tahap awal, Makassar mendapat jatah dosis vaksin untuk 1.507 orang. Vaksin dialokasikan untuk tenaga kesehatan di rumah sakit, puskesmas, klinik, dan fasilitas kesehatan lain.

Lama vaksinasi diperkirakan berbeda-beda tergantung kesiapan puskesmas. Ada yang kemungkinan bisa selesai dalam sehari, ada juga yang lebih. Sedangkan dosis vafksin masih akan terus bertambah, sesuai data tenaga medis yang ada di Makassar.

"Jadi jumlah itu kemungkinan masih akan terus bertambah, sebab pemerintah tetap mengusulkan untuk dilakukan penambahan. Mudah-mudahan itu bisa disetujui oleh Kemenkes RI," ujarnya.

2. Mayoritas tenaga kesehatan disebut siap terima vaksin

Ilustrasi Tenaga Medis. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Vaksinasi COVID-19 untuk tenaga kesehatan di Provinsi Sulawesi Selatan rencananya dimulai pada 13 Januari 2021. Untuk tahap awal, ada 66.460 dosis vaksin yang bakal disebar ke 24 kabupaten/kota.

Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sulsel Abdul Rakhmat menyatakan dia dan jajarannya siap divaksin. Sejak awal pengadaan vaksin, kata dia, PPNI selalu memberikan dukungan atas kebijakan pemerintah sepanjang prosesnya sudah melalui tahapan dari sisi keamanan.

"Yang kita kenal dengan tahapan uji klinis. Kemudian sudah dinyatakan aman oleh BPOM. Itu yang di awal-awal ketika baru pertama kali vaksin ini dilontarkan oleh pemerintah," kata Rakhmat saat dimintai tanggapannya oleh IDN Times melalui sambungan telepon, Kamis (7/1/2021).

Menurut perawat yang bertugas di RSUP dr Wahidin Sudirohusodo ini, instruksi dari pengurus PPNI pusat itu tentu telah melalui kajian, tahapan dan koordinasi. Pengurus wilayah dan daerah pun harus sejalan dengan instruksi pengurus pusat. 

"Sebenarnya kajian kita juga sudah lama. Pada akhirnya kami melihat bahwa memang vaksin ini menjadi salah satu harapan dari negara kita untuk bisa memutus mata rantai dari virus itu sendiri," katanya.

Baca Juga: Vaksinasi COVID-19: Ini Alur Registrasi dan Verifikasi untuk Peserta

Berita Terkini Lainnya