Makassar Dikepung Banjir, Warga: Ini yang Terparah
Masyarakat diminta segera mengevakuasi diri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Warga di sejumlah wilayah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, melaporkan banjir menggenangi pemukimannya sejak Senin malam (6/12/2021). Hingga Selasa pagi (7/12/2021), air belum surut seiring tingginya curah hujan.
Di beberapa tempat, air menggenangi jalan dan rumah-rumah warga setinggi lutut hingga pinggang orang dewasa. Banjir dipicu hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang mengguyur sejak dua hari lalu, Minggu, 5 Desember 2021.
Banjir sudah menggenangi terutama daerah rawan, seperti kawasan Perumnas Blok X Antang, Paccerakkang Daya, serta Swadaya Mas dan Toa Daeng di Jalan Abdullah Daeng Sirua. Selain itu, banjir juga menggenangi kawasan yang jarang tergenang di musim hujan. Misalnya kawasan perempatan jalan Toddopuli Raya - Toddopuli Raya Timur, di mana banjir juga merendam Pasar Toddopuli.
Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Prof. Basri Modding mengungkapkan situasi banjir di lokasi tempat tinggalnya di Jalan Waduk Tunggu Pampang. Melalui akun Facebook pribadinya, dia meminta bantuan tim SAR karena situasi semakin memburuk.
"Kami sudah tidak bisa bergerak dalam rumah karena air waduk sudah meluap...toloooong...," dia menulis pada Selasa pagi.
Baca Juga: BMKG: Hujan Lebat dan Angin Kencang di Sulsel 5-7 Desember
1. Disebut sebagai banjir terparah
Muhammad Fadli, warga Jalan Abdullah Daeng Sirua Lorong 5, Kecamatan Panakkukang, menyebut kondisi banjir kali ini berbeda dari biasanya. Air sudah masuk menggenangi rumahnya sejak pukul 4.30 pagi. Sedangkan lorong di depan rumah sudah terendam air setinggi satu meter.
Fadli mengatakan, banjir dengan ketinggian seperti itu baru kali ini terjadi. Biasanya air juga tidak sampai masuk ke rumah.
"Ini banjir terparah sejak rumah dibeli tahun 2000," katanya.
Baca Juga: Hujan Guyur Makassar, Drainase Buruk, Sejumlah Ruas Jalan Utama Banjir