TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ledakan Kapal Patroli Polair Tewaskan Satu Perwira, Satu Kritis

Korban tewas dengan sejumlah luka robek dan patah tulang

IDN Times/Aan Pranata

Makassar, IDN Times - Kapal patroli cepat Direktorat Polisi Perairan (Polair) Polda Sulsel yang dilaporkan terbakar di Makassar, Rabu (24/7), ternyata sempat meledak. Akibat kejadian itu, satu perwira Polair yang tengah berada di kapal, meninggal. Satu korban lainnya dalam keadaan kritis.

Korban meninggal adalah anggota Polair Polda Sulsel bernama AKP Tombong. Jenazahnya sempat disemayamkan di Rumah Sakit Stella Maris sebelum diserahkan kepada keluarga. Sedangkan korban kritis bernama Brigpol Syamsuddin, kini tengah dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara.

"Satu meninggal dunia atas nama AKP Tombong, akibat luka-luka yang diderita dengan kejadian tersebut," kata Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Kombes Farid Amansyah kepada wartawan di Makassar Rabu (24/7) malam.

Baca Juga: Kapal Patroli Polair Polda Sulsel Terbakar di Dermaga  

1. AKP Tombong diduga tewas di tempat

IDN Times/Istimewa

Farid mengungkapkan bahwa AKP Tombong diduga tewas di tempat saat kapal meledak dan terbakar. Itu terlihat dari tanda-tanda fisik korban yang mengalami luka-luka serius. Menurut informasi yang diterima, Tombong bersama rekannya, Syamsuddin, memang berada di kapal saat kejadian.

Selain luka robek, ledakan juga mengakibatkan sejumlah bagian tubuh korban patah, antara lain di kaki, paha, dan lengan. Kondisi seperti itu bisa mengakibatkan kematian segera.

"Karena syok hipovolemik istilahnya. Yaitu kehabisan darah saat kejadian," ucap Farid.

2. Korban kritis juga terluka parah

IDN Times/Aan Pranata

Saat berita dihimpun, petugas RS Bhayangkara sementara melakukan operasi terhadap Brigpol Syamsuddin. Farid menyebut korban ini juga mengalami kondisi parah, antara lain patah tulang, luka robek, serta infeksi cukup serius.

"Lukanya cukup serius. Mohon doanya, mudah-mudahan tim rumah sakit dapat mengatasi dengan penanganan yang cepat dan akurat," Farid menambahkan.

Selain dua korban di atas, disebutkan bahwa saat kejadian terdapat dua anggota Polair lain di dermaga. Namun, kata Farid, mereka tidak terluka. Mereka yang berada tak jauh dari lokasi kapal, hanya mengalami trauma.

Baca Juga: Pelaku Bom Filipina Diduga Asal Makassar, Polda Sulsel Belum Tahu

Berita Terkini Lainnya