KPPU Sulsel Turunkan Tim Pantau Kenaikan Harga Telur
Perlu penelitian secara komperehensif soal harga telur naik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Kantor Wilayah VI Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Wilayah IV Sulawesi Selatan bersama Pemerintah Provinsi mengerahkan tim Satuan Tugas, memantau kenaikan harga telur di pasaran.
Kepala Kantor KPPU IV Sulsel Hilman Pujana mengatakan, Satgas mencari tahu apa penyebab kenaikan harga telur di pasar. Harga telur fluktuatif dengan rentang Rp56 ribu hingga Rp60 ribu per rak di Agustus 2022.
"KPPU akan melakukan penelitian secara komprehensif. Tentunya dari beberapa sudut kita perhatikan, baik dari sisi suplai maupun demand. Dari produk itu kita gali apa penyebab kenaikan harga komoditas tersebut," kata Hilman lewat keterangan pers yang dikutip, Rabu (31/8/2022).
Baca Juga: Harga Telur Ayam di Makassar Naik, Pembeli Pasrah
1. KPPU cek jalur distribusi telur
Hilman menuturkan, hasil penelitian Satgas akan dikonfirmasi ke pihak terkait. Misalnya ke pihak pemasok jika ada faktor biaya produksi dan lainnya, atau terkait pakan.
Selain Supplier, KPPU juga akan mengecek jalur distribusi apakah ada sumbatan atau tidak saat pendistribusiannya. Karena, sementara ini rantai pasokan dari beberapa sentra kabupaten di Sulsel penghasil telur juga mengirim ke daerah lain di luar Sulawesi.
"Ada juga disuplai ke beberapa pulau baik di Kalimantan maupun di wilayah timur disuplai dari Sulsel, ini yang akan dicek kembali," kata Hilman.
Baca Juga: Ini Faktor Penyebab Kenaikan Harga Telur Menurut Disdag Sulsel