TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Diculik, Siswi Kelas 3 SD Ditemukan Bersama Pelaku di Masjid

Pelaku ditangkap kurang dari 24 jam setelah penculikan

IDN Times / Istimewa

Makassar, IDN Times - Unit Reserse Mobil Kepolisian Resor Bone, Rabu (20/2) dinihari, menangkap pelaku penculikan seorang siswi kelas 3 SD. Pelaku bernama Achmad Rais, 26, dibekuk aparat saat tengah berada di dalam masjid, di Desa Biccoing, Kecamatan Tonra, sekitar pukul 01.30 Wita.

Achmad, warga Kelurahan Tibojong, kecamatan Tanete Riattang Timur, Bone, tertangkap setelah membawa kabur seorang anak pada Selasa (19/2) siang. Korban yang berusia 9 tahun dibujuk dan dibawa dengan sepeda motor hingga ke luar daerah. 

“Tidak sampai 24 jam, aparat Resmob Polres Bone berhasil mengungkap dan menangkap pelaku tindak pidana penculikan anak di bawah umur,” kata Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani.

Baca Juga: Pindah ke Makassar, Ilham Arief Sirajuddin Bebas Bulan Juli

1. Pelaku dikejar hingga ke Sinjai

IDN Times/Sukma Shakti

Dicky menerangkan, pelaku menculik korban di depan sekolahnya, di Desa Cinennung, Kecamatan Cina, Bone. Kejadian itu dilaporkan orangtua korban. Hasil penyelidikan menunjukkan, pelaku membawa korban ke arah selatan atau Kabupaten Sinjai.

Aparat sempat menyelidiki keberadaan pelaku di Sinjai, namun tidak menemukan hasil. Mereka lalu menyisir jalan poros Bone-Sinjai, dan menemukan pelaku di dalam Masjid Nur Subaedah. Pelaku ditemukan bersama korban yang dalam keadaan selamat.

“Pelaku diamankan beserta barang bukti satu unit sepeda motor Honda Beat warna hitam tanpa pelat. Pelaku beserta barang bukti dibawa ke Polres Bone guna proses hukum lebih lanjut,” ucap Dicky. 

2. Korban sempat dibawa ke sebuah indekos

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Korban, kepada aparat menceritakan, dia duduk di depan sekolah saat Achmad datang dengan sepeda motor. Pelaku memanggil korban dan membujuk, dia minta ditemani ke rumah temannya.

Korban yang mengiyakan permintaan pelaku, dibawa hingga ke Kabupaten Sinjai. Di sana, pelaku berkeliling sebelum singgah di sebuah indekos. Korban dibawa ke sebuah kamar, sebelum kembali dibawa berkeliling dengan sepeda motor.

“Anak tersebut disuruh memijat kepala pelaku. Kemudian pelaku keluar ke rumah pamannya, sebelum menjemput kembali korban di indekos,” Dicky mengatakan.

Baca Juga: 1.500 Lahan Tanah Bekas Asing di Makassar Belum Diganti Rugi  

Berita Terkini Lainnya