Cuaca Panas Ekstrem Lewat, Waspada Potensi Bahaya di Peralihan Musim
Diprediksi muncul hujan lebat serta angin kencang dan petir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan cuaca panas ekstrem di Kota Makassar dan sekitarnya mulai mereda, seiring berakhirnya musim kemarau. Masyarakat kini tengah menanti datangnya musim hujan, yang diperkirakan mulai masuk pada pertengahan bulan November 2019.
Kepala Stasiun Iklim BMKG Maros Hartanto mengatakan, sejak awal November pada beberapa daerah di Sulawesi Selatan sudah turun hujan. Terutama pada kawasan pantai barat yang biasanya lebih dulu memasuki musim hujan. Daerah itu, antara lain meliputi Kabupaten Barru, Pangkep, Maros, dan Kota Makassar.
“Kemarin kita prediksikan potensi-potensi hujan sudah ada, dan ada beberapa daerah yang mulai mengalami hujan. Itu berarti sekarang sudah masuk musim peralihan kemarau ke musim hujan,” kata Hartanto melalui telepon kepada IDN Times, Jumat (1/11).
1. Kondisi cuaca jadi tidak menentu selama peralihan musim
Hartanto menjelaskan, peralihan musim ditandai dengan kondisi cuaca yang cenderung tidak konsisten. Cuaca yang cerah pada pagi hari, misalnya, bisa berubah mendung atau hujan pada siang hari.
Pada masa ini, udara cenderung panas dan gerah. Termasuk dalam kondisi cuaca mendung. Umumnya, orang akan lebih mudah berkeringat.
“Saat ini kelembaban udara sudah mulai meningkat. Udara terasa lebih panas karena tingkat penguapannya lebih tinggi,” ucap Hartanto.
Baca Juga: Tanpa El Nino, Makassar Capai Suhu Tertinggi Sepanjang Sejarah
Baca Juga: Suhu Normal, Kok Cuaca di Makassar Terasa Lebih Panas? Ini Kata BMKG