TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bulog Sulselbar Suplai 120 Ribu Ton Beras ke 15 Provinsi

Sulsel salah satu pemasok kebutuhan beras terbesar

Ilustrasi buruh tani memanggul gabah usai panen di areal persawahan padi. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Makassar, IDN Times - Perum Bulog Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat mencatat Sulsel telah mengirim 120 ribu ton beras ke luar provinsi dari Januari hingga September 2022.

Sulawesi Selatan termasuk sebagai salah satu pemasok kebutuhan beras terbesar di Indonesia. Posisinya sama dengan Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Lampung, dan Sumatera Selatan.

"Beras asal Sulsel yang dipasok ke Bulog nasional itu sebanyak 120 ribu ton. Namun jumlah itu hanya melalui Bulog saja, belum pasokan yang dilakukan oleh pelaku-pelaku usaha beras yang ada di Sulsel," kata Pimpinan Wilayah Bulog Wilayah Sulselbar Bakhtiar AS dikutip dari Antara, Senin (26/9/2022).

Baca Juga: Ini Faktor Penyumbang Garis Kemiskinan di Indonesia, Beras-Rokok

1. Daftar provinsi pengiriman beras asal Sulsel

Ilustrasi gudang beras. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Bakhtiar menyebutkan 15 provinsi sebagai daerah penerima suplai beras asal Sulsel. Di antaranya, DKI Jakarta, Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Barat. Lalu Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan.

Berikutnya, Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo.

Menurut Bakhtiar, Sulsel akan terus menyuplai kebutuhan daerah lain hingga akhir tahun. "Terima kasih atas dukungan Pemerintah Daerah yang sudah memberikan dukungan dalam rangka menjadikan Sulsel sebagai sentra produksi beras terbesar di Kawasan Timur Indonesia,” ujar dia.

2. Stok beras Sulsel cukup hingga akhir tahun

Distribusi beras dari gudang bulog. Dok. Bulog

Bakhtiar mengatakan, stok beras yang ada di gudang Bulog di Sulsel mencapai 130 ribu ton. Jumlah itu dianggap masih cukup untuk memenuhi kebutuhan di dalam maupun luar daerah hingga akhir tahun.

“Masih ada sekitar 130 ribu ton lebih dan terus bertambah. Karena kami terus melakukan pembelian beras petani untuk stok cadangan beras pemerintah (CBP),” katanya.

Baca Juga: Pemprov Sulsel Rencana Reklamasi Pulau Laelae

Berita Terkini Lainnya