TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Besok, Masjid Al-Markaz Mulai Gelar Salat Jumat

Semua area masjid dibuka dengan protokol ketat

IDN Times / Aan Pranata

Makassar, IDN Times – Pengurus Masjid Al-Markaz Al-Islami Jenderal M Jusuf di Makassar, Sulawesi Selatan, memutuskan kembali menggelar Salat Jumat, mulai besok (5/6). Masjid terbesar di Sulsel ini sudah tiga bulan tidak menggelar Salat Jumat selama pandemik COVID-19.

Keputusan itu disepakati pada rapat antara Yayasan Islamic Center (YIC) Al-Markaz Al-Islami, badan pengurus harian, dan badan takmir, Kamis (4/6) siang.

“Setelah melakukan kajian dengan mempertimbangkan banyak hal, termasuk Edaran Dewan Masjid Indonesia dan juga koordinasi dengan Gugus Penanganan Covid-19 Sulawesi Selatan, maka diputuskan mulai besok, Masjid Al-Markaz kembali memfasilitas Salat Jumat. Tentu dengan protokol kesehatan yang ketat,” kata Ketua Umum YIC Prof Basri Hasanuddin, dalam rilis pers yang diterima, Kamis.

Baca Juga: Ini Protokol Salat Jumat di Era New Normal dari Dewan Masjid Indonesia

1. Jemaah harus mengikuti protokol kesehatan

Salat berjarak di Masjid Agung Palembang (Dok. IDN Times)

Basri menyatakan Salat Jumat di Masjid Al-Markaz bakal digelar dengan menerapkan protokol kesehatan. Jemaah diwajiibkan mengikuti sejumlah protokol yang ditetapkan.

Protokol yang berlaku bagi jemaah, antara lain wajib mengenakan masker, membawa sajadah sendiri, dan menjaga jarak dalam saf. Pengurus masjid membuat penanda jarak di antara jemaah dalam saf, sehingga tidak terjadi kontak fisik.

Jemaah juga disarankan langsung mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir saat pulang ke rumah masing-masing.

2. Masjid Cuma menggelar salat satu gelombang

Rapat pengurus Masjid Al-Markaz. IDN Times/Istimewa

Pengurus Masjid Al-Markaz memastikan tidak akan membuka semua pintu akses masuk. Hanya beberapa pintu yang dibuka, dengan menempatkan petugas di depan pintu untuk mengontrol jamaah yang datang.

Salat Jumat digelar dalam satu gelombang, atau tidak ada sistem bergiliran. Pertimbangannya adalah jemaah diperkirakan akan membludak karena diberlakukan jarak dalam saf. Pada keadaan normal, masjid bisa menampung 10 ribu orang.

“Kami mengantisipasinya dengan membuka semua area masjid untuk pelaksanaan salat Jumat, mulai dari lantai satu, lantai dua dan lantai tiga, serta halaman masjid. Di semua area itu, jamaah wajib mengikuti protokol kesehatan yang sudah diatur secara ketat,” Basri menerangkan.

Baca Juga: Masjid Hanya Digunakan untuk Ibadah Salat saat New Normal Diterapkan

Berita Terkini Lainnya