Vaksinasi di Sulsel Prioritas untuk Warga Perkotaan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan memprioritaskan warga perkotaan untuk menerima vaksinasi COVID-19. Sebab pergerakan warga perkotaan dianggap lebih tinggi dibandingkan daerah pelosok dan terpencil.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulsel Muhammadong mengatakan, meski begitu, warga yang tinggal di pelosok tetap jadi perhatian.
"Tapi seandainya ada prioritas, kita utamakan daerah perkotaan karena kita ke pulau dan tanya di sana, bagaimana dengan COVID-19, mereka malah balik tanya apa itu COVID-19," kata Muhammadong dikutip dari Antara, Senin (18/10/2021).
Baca Juga: Dinkes: Capaian Vaksinasi di Sulsel Masih Rendah
1. Peluang penyebaran COVID-19 di pedalaman lebih kecil
Menurut Muhammadong, pergerakan masyarakat di daerah terpencil dalam beraktivitas terbilang rendah. Sehingga peluang penyebaran COVID-19 di daerah pelosok masih sangat minim. Termasuk pergerakan orang perkotaan masuk ke pelosok maupun sebaliknya.
"Pada daerah terpencil itu hasilnya tidak sama dengan di perkotaan, tapi bukan berarti tidak diperhatikan. Jadi saya sampaikan... kalau ada yang prioritas kita utamakan dulu itu," ucap Muhammadong.
2. Animo vaksinasi di perkotaan juga masih rendah
Selain itu, Muhammadong juga menyebutkan bahwa masih banyak masyarakat di wilayah perkotaan maupun daerah yang mudah dijangkau namun animo masyarakat untuk suntik vaksin masih kurang.
Apalagi stok vaksin yang secara bertahap disalurkan ke berbagai provinsi juga masih terbatas, namun diakui Muhammadong bahwa stok vaksin selalu memenuhi kebutuhan warga.
3. Baru 36,74 persen warga Sulsel divaksin
Berdasarkan data KPCPEN, capaian vaksinasi COVID-19 hingga 16 Oktober di Provinsi Sulawesi Selatan yakni 36,74 persen atau 2.593.248 orang telah disuntik vaksin dosis 1 dari total target sebanyak 7.058.141 orang. Sementara capaian vaksinasi dosis 2 baru mencapai 23,18 persen atau 1.635.771 orang.
"Terkait kasus COVID-19, diprediksi bahwa akhir tahun nanti diperkirakan akan ada gelombang ke 3, itu karena mobilisasi penduduk pada saat itu akan dihadapkan dengan berbagai perayaan, seperti natal dan tahun baru, jadi kita tetap jangan lengah," kata Muhammadong..
Baca Juga: Sudirman Apresiasi Atlet meski Sulsel Gagal Capai Target di PON Papua