Berantas Gizi Buruk, Putra-Putri Asmat Dikirim Belajar ke Unhas

Diharapkan bisa menaikkan Indikator Kesehatan di daerah asal

Makassar, IDN Times - Universitas Hasanuddin, Senin (29/7) menyambut 36 putra-putri asal Kabupaten Asmat, Papua. Mereka merupakan peserta pendidikan pada program D-III Vokasi Kesehatan Khusus, sebagai kelanjutan kerja sama antara Unhas dengan Pemerintah Kabupaten Asmat.

Tahun ini, program D-III Vokasi Kesehatan khusus Asmat telah memasuki tahun kedua. Para mahasiswa yang mengikuti pendidikan ini adalah putra-putri Asmat yang diseleksi langsung Pemerintah Kabupaten Asmat. Selama mengikuti pendidikan, mahasiswa asal Asmat ini dipersiapkan menjadi tenaga kesehatan terampil.

"Mereka dapat langsung memanfaatkan ilmunya untuk pelayanan kesehatan ketika kembali ke daerah asalnya," kata Dekan Fakultas Kedokteran Unhas Prof Budu.

1. Peserta didik akan tinggal sementara di Makassar

Berantas Gizi Buruk, Putra-Putri Asmat Dikirim Belajar ke UnhasDok. IDN Times/Istimewa

Acara penyambutan berlangsung di ruang Kuliah RPA, Lantai 2 Fakultas Kedokteran Unhas Kampus Tamalanrea, Makassar. Hadir pada acara penyambutan, Dekan Fakultas Kedokteran Prof Budu, Dekan Fakultas Keperawatan Dr. Ariyanti Saleh, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Dr. Aminuddin Syam, serta para inisiator kerja sama Unhas dan Kabupaten Asmat.

Dalam sambutannya, Prof Budu mengucapkan selamat datang kepada mahasiswa Asmat yang memiliki semangat tinggi untuk bisa menempuh pendidikan di Unhas. Dia memberikan semangat kepada 36 mahasiswa baru asal Asmat, yang nantinya akan berpisah dengan keluarga beberapa waktu selama menempuh pendidikan.

“Saya dengan bangga menerima anak-anak semua untuk bisa menimba ilmu di Unhas. Perlu diketahui, Fakultas Kedokteran di Unhas merupakan fakultas terfavorit dengan banyak peminat. Jadi, kalian harus bangga jadi anak Unhas, apalagi nantinya masih perlu adaptasi di lingkungan baru,” katanya.

2. Vokasi Kesehatan beranjak dari masalah gizi buruk di Asmat

Berantas Gizi Buruk, Putra-Putri Asmat Dikirim Belajar ke UnhasDok. IDN Times

Kepala Prodi Sementara DIII Vokasi Kesehatan, Dr. dr. Suryani Tawali menjelaskan bahwa program ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Unhas terhadap masalah kemanusian. Menurutnya, sekembalinya mahasiswa Asmat nantinya bisa membantu meningkatkan taraf Indikator Kesehatan di daerah mereka. Selain itu juga dapat menjadi tenaga medis yang memberikan manfaat bagi daerahnya.

Program Vokasi Kesehatan beranjak dari masalah kejadian luar biasa gizi buruk yang pernah melanda Asmat beberapa tahun lalu. Salah satu penyebab tingginya masalah gizi adalah tenaga medis asal daerah luar yang susah beradaptasi di sana. Karena itu putra-putri Asmat dipilih untuk disiapkan sebagai pemecah masalah di daerahnya sendiri.

"Saya berharap bahwa sekembalinya anak-anak di daerah asalnya nanti, bisa membawa perubahan dalam hal perbaikan Indikator Kesehatan,” kata Suryani.

Baca Juga: Unhas Masuk Daftar 10 Kampus Paling Diminati di SBMPTN 2019

3. Unhas tawarkan solusi jangka panjang

Berantas Gizi Buruk, Putra-Putri Asmat Dikirim Belajar ke UnhasDok. IDN Times/Istimewa

Program D-III Vokasi Kesehatan di Fakultas Kedokteran merupakan program spesifik yang didesain sesuai kebutuhan masyarakat, khususnya di daerah Asmat. Program ini dimotivasi oleh kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan gizi buruk yang pernah melanda Asmat.

Ketika itu, Tim Medis Unhas turun membantu. Tak hanya penanganan di lapangan, Unhas juga menawarkan semangat mencari solusi jangka panjang. Salah satunya melalui program ini.

Tim Medis Unhas untuk Asmat yang terdiri dari beberapa profesor ketika itu melihat bahwa salah satu akar persoalan KLB di Asmat adalah kelangkaan tenaga medis terampil. Orang dari luar Asmat cenderung tidak dapat bertahan karena berbagai alasan. Maka solusi yang ditawarkan adalah Unhas menyiapkan diri untuk mendidik khusus putra-putri Asmat agar menjadi tenaga medis terampil.

“Kelebihan program ini adalah putra-putri Asmat ini akan kembali ke daerah asal mereka, karena mereka dipilih oleh Pemkab Asmat,” kata Prof. Budu yang pernah menjadi koordinator Tim Medis Unhas untuk Asmat.

Baca Juga: Menengok Keunikan Rusa Tutul di Kampus Unhas

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya