Viral, Pria Pangkep Tewas Tertusuk Badik usai Angngaru di Pesta Nikah

- Pria tewas usai melakukan tradisi angngaru di pesta pernikahan di Sulawesi Selatan
- Fajar (18) mengenakan pakaian adat bugis dan menyambut kedua mempelai pengantin dengan aksi angngaru
- Korban meninggal diduga karena kurang hati-hati saat menggunakan senjata tajam jenis badik dalam prosesi angngaru
Makassar, IDN Times - Beredar video seorang pria tewas usai melakukan tradisi angngaru di sebuah pesta pernikahan di Sulawesi Selatan (Sulsel). Korban diketahui bernama Fajar (18) .
Insiden itu terjadi di Desa Malise, Kelurahan Pundata Baji, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep, Sulsel, Selasa (29/10/2024) sekitar pukul 11.00 Wita.
Dalam video yang beredar, terlihat Fajar mengenakan pakaian adat bugis dengan songkok recca. Dia menyambut kedua mempelai pengantin dengan aksi angngaru.
1. Korban tertusuk badik di dada

Terlihat dalam aksinya, Fajar menghunuskan badik ke dadanya, namun tak lama kemudian Fajar oleng dan tersungkur ke kursi. Sontak pihak keluarga langsung menolong korban.
Kapolsek Labbakkang, Iptu Aidil Akbar yang dikonfirmasi membenarkan terkait insiden tersebut. "Benar ada insiden di mana ada korban yang meninggal," kata Aidil kepada IDN Times, Selasa.
Dia menyebut, korban meninggal diduga karena kurang hati-hati saat melakukan aksi angngaru.
"Mungkin kurang berhati-hati saat mangngaru waktu menjemput mempelai pria di acara pesta pernikahan," ujarnya.
2. Korban meninggal saat perjalanan ke puskesmas

Adapun kronologi kejadian, kata Aidil, korban melaksanakan tradisi adat angngaru dengan menggunakan senjata tajam jenis badik pada saat penjemputan pengantin mempelai laki-laki.
Saat acara angngaru sementara berlangsung, lanjut Aidil, tiba-tiba ujung senjata tajam badik yang dipakai oleh korban menembus ke bagian dada sebelah kiri yang menyebabkan korban langsung jatuh dan tidak sadarkan diri.
"Sehingga korban langsung dibawa ke Puskesmas Pundata Baji untuk mendapatkan pertolongan medis, namun dalam perjalanan korban meninggal dunia," tandasnya.
3. Sejarah tradisi angngaru

Angngaru merupakan sebuah ritual atau prosesi yang biasanya dilakukan pada saat penyambutan tamu atau pesta adat seperti pernikahan dan acara adat lainnya yang bersifat seremoni.
Angngaru berasal dari kata dasar aru, yang artinya adalah sumpah. Jika diartikan, angngaru merupakan ikrar yang diucapkan orang–orang Gowa pada zaman dulu.
Tradisi ini biasanya diucapkan oleh abdi raja kepada rajanya, atau sebaliknya, oleh raja kepada rakyatnya.