Pemotor Terobos Iring-iringan Presiden di Makassar Tak Diproses Hukum

Kombes Budhi menjelaskan, alasan Presiden jokowi memberi perintah agar tidak memproses Darul. Presiden menginginkan, Polrestabes Makassar mengaktifkan proses sosialisasi terhadap keselamatan berlalulintas.

"Bapak presiden menginginkan (lewat kasus ini), lebih mengaktifkan sosialisasi terhadap bagaimana orang berkendara dengan baik dan tertib. Sehingga tidak mengganggu pengguna jalan yang lain," kata Budhi.

Selain tidak memproses hukum terhadap pelaku sesuai perintah Presiden, lanjut Kombes Budhi, pihak Polrestabes Makassar juga akan membina pelaku tersebut karena yang bersangkutan pelaku balap liar.

"Kebetulan yang bersangkutan ini adalah anak yatim piatu. Karena dia anak yatim piatu, maka kedepannya kita akan lakukan pembinaan. Kita berharap supaya dia ini menjadi anak yang baik dan taat aturan," terangnya.

"Selama ini anak ini kan hobinya balap liar, makanya ada temannya yang pinjamkan itu motor makanya dia gunakan saat itu. Jadi kedepannya motornya ini kita sita dan kita dalami lagi," sambung Kombes Budhi.

Kombes Budhi pun menjelaskan, kronologisnya pelaku melawan arus di Jl Gunung Bawakaraeng. Saat didepan SPBU Bawakaraeng, pelaku berpapasan dengan iring-iringan rombongan kendaraan Keperesidenan.

"Saat kejadian itu bapak Presiden tidak ada dalam mobil karena sedang meninjau lokasi pasar Terong, jadi kendaraan-kendaraan itu melingkar untuk menjemput rombongan pada titik selanjutnya," Budhi menjelaskan.

Saat berpapasan depan SPBU Bawakaraeng, pelaku langsung memotong jalur tepat didepan mobil Presiden dan nyaris saja terjadi kecelakaan. Tapi pelaku pun sempat berhenti dan langsung tancap gas lalu kabur.

"Dia ini tidak mengaku tidak tahu kalau ada rombongan presiden, dia menerobos dan melanggar arus lalulintas. Dia kaget dan kebingungan, dia lakukan cross street atau memotong jalan dan viral," tambah Budhi.