Organda Makassar Dukung Sertifikat Vaksin jadi Syarat Perjalanan

22 Sep 2021, 17:57 WIB

Kondisi angkutan antar daerah di sekitar Terminal Daya Makassar. IDN Times/Sahrul Ramadan

Makassar, IDN Times - Sertifikat atau kartu vaksin kini menjadi salah satu syarat bagi pelaku perjalanan, termasuk pengemudi, khususnya dengan transportasi umum di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Makassar, Zainal Abidin, menyatakan pihaknya sebenarnya sangat mendukung aturan tersebut. Hanya saja, belum semua pengemudi atau sopir telah divaksinasi.

"Ada beberapa ketidaksanggupan pengemudi biasanya untuk melakukan vaksin. Tapi kami dari Organda sangat mendukung kalau vaksin ini diwajibkan sebagai syarat perjalanan," kata Zainal kepada IDN Times saat dihubungi via telepon, Rabu (22/9/2021).

1. Masih banyak sopir yang takut divaksinasi

Kondisi angkutan antardaerah di sekitar Terminal Daya Makassar. IDN Times/Sahrul Ramadan

Zainal menilai aturan ini baik untuk menjaga kesehatan penumpang maupun sopir itu sendiri. Namun memang di sisi lain para sopir, khususnya, angkutan kota maupun daerah masih banyak yang belum divaksinasi.

"Banyak yang takut. Itu masalahnya karena dia tidak tahu seperti apa setelah sudah divaksin sementara mereka mau menjalankan kendaraan. Makanya perlu pertimbangan kalau sopir mau divaksin," ucapnya.

2. Sopir yang takut divaksinasi perlu diedukasi

Ilustrasi imunisasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Zainal menyebut sopir angkutan umum maupun daerah, utamanya yang masih takut divaksinasi, harus diedukasi perihal vaksinasi. Misalnya dengan memberikan semacam penyuluhan atau sosialisasi dari otoritas terkait di suatu tempat.

"Jadi mungkin ada dari dokter, Dinas Kesehatan atau ada beberapa instansi yang bisa memberikan gambaran pemahaman terkait dengan tujuan vaksin dan manfaat vaksin bagi terkhusus bagi pengemudi," kata Zainal.

3. Organda tetap dorong vaksinasi untuk sopir

Default Image IDN

Meski begitu, kata Zainal, antusiasme sopir angkutan darat sebenarnya cukup besar. Hanya saja, tak semua sopir telah divaksinasi meskipun mereka mau.

Namun Organda sendiri tak ingin memaksa mereka yang enggan divaksinasi.

"Ada juga yang mau tapi belum siap, kemudian ada juga yang memang pada dasarnya tidak bisa divaksin karena ada penyakit bawaan dan sebagainya. Tapi dasarnya pastilah kita mencoba mengikuti aturan itu," katanya.