Operasi Pencarian Kapal Ambulans Hilang di Selat Makassar Dihentikan

- Tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan kapal maupun penumpangnya setelah 7 hari pencarian.
- Operasi pencarian dihentikan sesuai SOP setelah tujuh hari tanpa hasil, dengan mempertimbangkan kondisi cuaca dan area pencarian yang telah dilalui.
- Kapal ambulans berangkat dari Pulau Tinggalungan menuju Pulau Dewakkang namun hilang kontak di perairan Selat Makassar.
Makassar, IDN Times – Setelah tujuh hari pencarian tanpa hasil, operasi pencarian kapal ambulans yang hilang kontak di perairan Selat Makassar, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), resmi dihentikan.
Kapal tersebut membawa tiga orang penumpang yakni M. Tahir (65), Najamuddin (55), dan Hasri (60), yang merupakan warga Pulau Tinggalungan dan dinyatakan hilang sejak 14 Oktober 2025.
1. Tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan kapal maupun para penumpangnya.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Makassar, Muhammad Arif Anwar, mengungkapkan penghentian operasi itu dilakukan pada Selasa (21/10/2025).
“Operasi SAR kapal ambulans telah berlangsung selama tujuh hari menggunakan KN SAR Kamajaya dengan melibatkan kru, rescuer, dan unsur potensi SAR. Namun hingga kini belum ditemukan tanda-tanda keberadaan kapal maupun para penumpangnya,” ujar Arif dalam keterangan tertulisnya.
2. Sesuai SOP, operasi pencarian dihentikan setelah tujuh hari

Arif menjelaskan, sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) Basarnas, operasi pencarian dihentikan setelah tujuh hari tanpa hasil, dengan mempertimbangkan kondisi cuaca, area pencarian yang telah dilalui, dan nihilnya temuan di lokasi yang diprediksi oleh aplikasi SAR Map.
“Pencarian sudah dilakukan di seluruh jalur yang diperkirakan dilalui kapal ambulans, tapi hasilnya nihil. Operasi akan dibuka kembali jika ada informasi baru mengenai keberadaan kapal atau korban,” tambahnya.
3. Kapal ambulans berangkat dari Pulau Tinggalungan menuju Pulau Dewakkang

Arif mengatakan, penghentian operasi disertai dengan penandatanganan berita acara bersama pihak keluarga korban di Pulau Tinggalungan pada Selasa pagi pukul 07.12 WITA. Setelah itu, KN SAR Kamajaya dijadwalkan kembali ke Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar.
Sebelumnya, kapal ambulans tersebut berangkat dari Pulau Tinggalungan menuju Pulau Dewakkang pada Senin, 13 Oktober 2025. Perjalanan seharusnya hanya memakan waktu sekitar delapan jam. Namun, hingga keesokan harinya, kapal tak kunjung tiba dan dinyatakan hilang kontak di perairan Selat Makassar.
Penulis: Darsil Yahya/Kontributor Sulawesi Selatan