Makassar, IDN Times - Warga di Jalan Perintis Kemerdekaan IV, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar digegerkan dengan temuan mayat seorang perempuan, Selasa (28/4). Saat ditemukan, mayat dalam kondisi tergantung di dalam kamar indekos.
"Informasi yang diperoleh awalnya ada temuan mayat gantung diri di Pondok Putri Mulia Indah," kata Kasubag Humas Polrestabes Makassar Kompol Supriady Idrus, kepada jurnalis saat dikonfirmasi, Selasa malam.
Mayat pertama kali ditemukan oleh rekannya, Nilo Lestari (20) dan penjaga indekos setempat, Laode Obe (68), sekitar pukul 18.00 WITA. Keduanya curiga saat mencium bau menyengat dari dalam kamar yang dihuni korban.
Setelah pintu kamar dibuka, korban ditemukan telah tewas dalam keadaan tergantung dengan seutas kain berwarna putih yang melilit di lehernya.
"Saksi (rekannya) tiba di kosnya untuk mengecek kondisi korban. Pada saat sampai di kamar korban namun terkunci dan saksi mencium ada bau busuk. Sehingga turun untuk memanggil penjaga kos," ungkap Supriady.
Korban bernisial PP (20) diketahui merupakan seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Kota Makassar. Korban berasal dari Desa Kertoraharja, Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur.
Kata Supriady, korban ditemukan berawal dari kecurigaan rekannya yang beberapa hari sebelumnya berusaha untuk menghubungi korban. Rekannya cemas karena korban dua hari berturut-turut absen mengikuti kuliah online.
Kuliah online diterapkan pemerintah sebagai bagian dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Makassar, untuk memutus mata rantai penyebaran wabah virus corona. "Sudah beberapa hari handphone korban dihubungi oleh rekannya tapi tidak aktif," ujarnya.
Lebih lanjut kata Supriady, setelah ditemukan, warga setempat dan petugas langsung mengevakuasi mayat korban sesuai dengan protokol penanganan COVID-19. Hal itu menurut Supriady dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Mayat saat ini, lanjut Supriady, langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Makassar. "Sudah diinformasikan kepada keluarganya. Keluarganya menolak untuk diautopsi," ucap pria yang akrab disapa Edhy ini.
Saat ini lanjut Edhy, pihaknya sementara melakukan penyelidikan untuk mengetahui pasti penyebab meninggalnya korban.