Gaduh Pjs Sekda Makassar, Irwan Adnan Ogah Dikaitkan Lagi Pilkada 2024

- Irwan Adnan menegaskan netralitasnya sebagai ASN dan tidak terlibat dalam politik, meskipun pernah berniat maju di Pilkada Makassar 2024.
- Irwan Adnan menjelaskan bahwa atribut politik yang masih ada merupakan urusan tim relawan dan akan mengerahkan tim untuk membersihkannya.
- Pjs Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, tidak ingin lagi mengomentari polemik penggantian Pj Sekda karena merasa itu hanya akan membuang energi.
Makassar, IDN Times - Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar, Irwan Rusfiady Adnan, kembali menegaskan perihal netralitasnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Dia menegaskan dirinya tidak lagi terlibat dengan urusan politik.
Pernyataan ini merespon keraguan pihak-pihak yang menganggapnya tidak netral di Pilkada. Terlebih lagi, dia memang pernah berniat maju di Pilkada bahkan sempat mengajukan pensiun dini.
"Tidak lagi ada kaitannya saya dengan politik. Sudahlah, saya juga tidak mau berpolemik. Sudah disampaikan juga sama Pak Pjs, ayo karena banyak sekali pekerjaan," kata Irwan Adnan di Balai Kota Makassar, Senin (21/10/2024).
1. Tidak ingin dikaitkan dengan politik

Irwan Adnan menjelaskan dirinya tidak ingin dikaitkan ke ranah politik meskipun masih ada atribut yang tersebar di sejumlah lokasi. Selain itu, ada juga baliho salah satu paslon Pilwali yang mengatasnamakan Team Pakintaki.
Team Pakintaki diketahui merupakan relawan Irwan Adnan saat hendak maju di Pilwali. Namun dia berdalih baliho itu hanya dibuat oleh tim relawan.
"Saya tidak mau masuk ke ranah-ranah itu karena itu adalah tim. Saya juga diatur dengan tim jadi terserah mereka. Jadi saya kira kita kondusifkan saja. Jadi lagi jangan mengiring ke sana kemari," katanya.
Menurut Irwan Adnan, baliho-baliho seperti itu merupakan urusan tim relawan. Lagipula, kata Pakintaki bukan istilah khusus namun istilah umum yang digunakan di Makassar.
"Kan Pakintaki bukan cuma saya, ada Aldi Pakintaki. Atau apa pun juga. Itu kan cuma nama saja," kata dia.
2. Bakal turunkan semua baliho

Ke depannya, Irwan Adnan, akan mengerahkan tim untuk membersihkan atribut yang masih ada di beberapa titik. Namun ini bukan perkara mudah sebab membutuhkan personil.
"Ini kan membutuhkan tenaga, bukan cuma saya. Jadi nanti kita akan berkoordinasi dengan Satpol PP atau tim teman-teman lain agar bisa membantu," katanya.
Dia pun meminta bantuan seluruh pihak utamanya ASN agar bekerja sama menjaga kondusivitas Kota Makassar termasuk dengan menjaga netralitas. Untuk saat ini, dia mengaku hanya ingin fokus pada tugasnya selaku Pj Sekda.
"Saya lebih mendahulukan bagaimana saya mendedikasikan diriku untuk Pemkot Makassar," kata Irwan Adnan.
3. Arwin tidak ingin bahas penunjukkan Pj sekda

Sementara itu, Pjs Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, mengaku tidak ingin lagi mengomentari perihal penggantian Pj Sekda itu. Menurutnya, berkomentar dan memberikan klarifikasi hanya akan membuang energi.
"Mulai hari ini saya tidak mau lagi membantah terhadap polemik yang berkembang terhadap penetapan pejabat Sekda, habis energi kita," katanya di Balai Kota, Senin (21/10/2024).
Arwin menegaskan bahwa proses penunjukkan Pj Sekda telah dijelaskannya saat pelantikan pada Jumat 18 Oktober 2024 lalu. Dia merasa, aktivitas pemerintah bakal tertinggal jika terus-menerus membahas terkait status jabatan Sekda.
"Untuk membahas itu saya rasa semuanya sudah jelas. Pada saat pelantikan saya sudah bahas semua latar belakang dan seterusnya, sudah saya jelaskan bagi yang hadir saya rasa tuntas," katanya.
4. Danny sebut Irwan Adnan terburuk

Sebelumnya, Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto selaku Wali Kota Makassar definitif, mengaku heran mengapa Irwan Adnan yang dipilih sebagai Pj Sekda Makassar.
Danny mengaku menghargai semua proses penunjukkan Pj Sekda. Hanya saja, seharusnya ada kriteria yang dipertimbangkan sebelum memilih figur untuk jabatan tersebut.
"Saya punya penilaian dan saya sudah umumkan, yang herannya adalah yang terburuk yang dipilih," kata Danny, Minggu (20/10/2024).
Danny mengaku telah menandatangani surat pengunduran diri Irwan. Dia bahkan menghormati keputusan Irwan yang memilih pensiun dini dan berpolitik.
"Saya tandatangani pengunduran dirinya," kata Danny.
Pilihan terburuk yang dimaksud Danny yaitu berkaitan dengan kinerja Irwan Adnan selama ini. Selain itu, dia juga mencurigai Irwan tidak netral dalam Pilkada ini
"Kemudian, terlihat dia memihak satu paslon. Saya tidak tahu apa pertimbangannya," kata Danny.