Demo Ricuh di UNM Makassar, Polisi Sebut Tangkap 6 Pendemo

- Polisi amankan massa anarko pasca kericuhan demo 'Indonesia Gelap' di depan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Jl AP Pettarani, Sulawesi Selatan.
- Kapolrestabes Makassar mengatakan telah menangkap 6 orang diduga dari kelompok anarko yang melakukan pelemparan batu hingga bom molotov.
- Belasan massa aksi ditangkap polisi, dibawa ke Polrestabes menggunakan mobil Jatanras serta mobil ambulans Bidokkes Polda Sulsel. Tak ada yang terlihat menggunakan almamater mahasiswa.
Makasaar, IDN Times - Polisi mengamankan sejumlah massa yang diduga kelompok anarko pasca kericuhan demo 'Indonesia Gelap' di depan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Jl AP Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (21/2/2025) malam.
Demonstrasi mahasiswa UNM di depan kampus awalnya berlangsung tertib meskipun sempat menutup jalan. Namun, pada malam hari, sekelompok massa yang polisi sebut kelompok anarko melanjutkan aksi dengan menutup jalan dan membakar ban.
Sehingga, mereka tangkap setelah diduga menyusup ke dalam massa aksi demonstrasi dan kericuhan antara warga dan mahasiswa.
1. Polisi sebut hanya menangkap enam orang

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana mengatakan, telah menangkap 6 orang diduga dari kelompok anarko yang dituding melakukan pelemparan batu hingga bom molotov saat aksi unjuk rasa.
"Ada 6 orang, itu karena mereka melakukan pelemparan, tapi kita amankan saja. Kita amankan aja dulu, kita periksa kenapa melakukan pelemparan itu," ucap Arya kepada awak media di lokasi, Jumat.
2. Ada belasan orang yang diangkut polisi

Namun berdasarkan pantaun IDN Times di lokasi, ada belasan massa aksi yang ditangkap polisi, mereka dibawa ke Polrestabes menggunakan mobil Jatanras serta mobil ambulans Bidokkes Polda Sulsel. Tak ada satu pun yang terlihat menggunakan almamater layaknya mahasiswa.
Lebih lanjut dijelaskan, bahwa pihak kepolisian belum bisa mengungkapkan identitas demonstran yang ditangkap karena masih proses pendataan.
"Saat kita melakukan penyisiran, mereka melakukan pelemparan terus kita kejar, dan kita amankan. Jadi kalau barang bukti yang ada padanya tidak ada," ujarnya.
3. Kapolrestabes Makassar yakin demo disusupi kelompok anarko

Arya kembali menegaskan, enam orang yang ditangkap itu bukan dari mahasiswa melainkan dari kelompok anarko. Polisi akan mendalami keterlibatan mereka dalam aksi yang berakhir ricuh tersebut.
"Sepertinya bukan mahasiswa. Iya (anarko). Kita punya waktu 24 jam untuk memproses orang-orang yang melakukan pelemparan tadi. Nanti kalau dicek tidak ada pidana kita pulangkan," jelasnya.
Dia menuturkan, kericuhan terjadi karena warga kesal dengan adanya penutupan jalan dan membakar ban, yang mengakibatkan kemacetan panjang.
"Masyarakat tidak semuanya senang dengan adanya penutupan jalan sehingga melakukan aksi terhadap yang melakukan unjuk rasa. Jadi dikejar warga dan terjadi saling lempar," ungkapnya.
4. Polisi sebut tidak ada korban kericuhan
Kendatin demikian, Arya memastikan tidak ada korban dari peristiwa ini. Bahkan mengklaim tidak ada fasilitas kampus yang rusak. Padahal pagar kampus sempat dijebol oleh warga.
"Tidak ada korban sama sekali, semuanya sudah aman, kondusif, tidak ada terluka. Pihak polisi juga tidak ada terluka sama sekali. Tidak ada kerusakan juga karena tadi pagar yang sempat copot sudah kita pasang kembali," pungkasnya.
Dia menambahkan selama aksi "Indonesia Gelap" berlangsung di Makasaar, ada sebanyak 1.200 personel gabungan, terdiri dari anggota Polres, Polsek, Polda, Brimob, Polair, dan Sat Samapta, telah dikerahkan sejak pagi.
"Mereka bekerja sama untuk mengamankan beberapa perempatan dan titik lokasi strategis," kata Arya.