Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Cerita Aida, Pemudik Makassar-Jakarta: Naik Kapal Laut Lebih Berkesan

Pemudik memadati Pelabuhan Makassar untuk berangkat ke berbagai daerah, Rabu (26/1/2025). IDN Times/Ashrawi Muin
Intinya sih...
  • Aida memilih kapal laut karena ingin menikmati pengalaman perjalanan yang lebih banyak cerita dan kenalan dengan orang baru.
  • Perjalanan Aida ke Bone bukan untuk bersuka cita, melainkan melepas kepergian mertuanya yang meninggal dunia setelah 13 tahun tidak menginjakkan kaki di sana.
  • Aida menemukan momen berharga seperti berbagi makanan, bertukar cerita, dan menikmati pemandangan laut selama perjalanan tiga hari dari Makassar ke Jakarta.

Makassar, IDN Times - Di tengah riuhnya arus mudik Lebaran di Pelabuhan Makassar, Aida Syakilawati (53), duduk santai di lantai ruang tunggu beralaskan tikar. Di sampingnya, suaminya sesekali mengecek ponsel, memastikan semua sudah siap untuk perjalanan panjang ke Jakarta.

Setelah lebih dari sebulan di kampung halaman suaminya di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, perempuan bersuku Betawi itu kini bersiap kembali ke ibu kota dengan kapal laut. Pilihannya bukan tanpa alasan.

"Kalau pesawat kan cepat, cuma dua jam, tapi enggak ada pengalamanannya. Kalau kapal laut lebih enak, bisa kenalan dengan banyak orang," ujarnya saat ditemui di Pelabuhan Makassar, Rabu (26/3/2025).

Tidak seperti kebanyakan pemudik yang ingin segera tiba di rumah, Aida justru menikmati perjalanan panjangnya. Baginya, perjalanan bukan sekadar perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, tapi juga pengalaman yang membawa cerita.

1. Menemani suami kembali ke Bone usai 13 tahun tak pulang

Pemudik memadati Pelabuhan Makassar untuk berangkat ke berbagai daerah, Rabu (26/1/2025). IDN Times/Ashrawi Muin

Bagi Aida, perjalanan ini punya makna lebih dari sekadar pulang kampung. Sudah 13 tahun dia tak menginjakkan kaki di Bone, kampung halaman suaminya. Kepergiannya kali ini bukan untuk bersuka cita, melainkan untuk melepas kepergian mertuanya yang meninggal dunia.

"Suami saya orang Bone, tapi saya asli Jakarta. Kami ke Bone karena mertua meninggal, jadi sebulan lebih di sana," katanya.

Dia mengaku sempat khawatir tak bisa pulang ke Jakarta tepat waktu karena kehabisan tiket kapal pada 18 Maret. Namun, keberuntungan masih berpihak padanya, Aida berhasil mendapatkan tiket untuk keberangkatan 26 Maret.

"Kemarin tanggal 18 mau pulang, tapi kehabisan tiket. Untungnya ada yang tanggal 26, jadi buru-buru kita booking," katanya sambil tersenyum lega.

2. Menikmati perjalanan yang tak terburu-buru

Pemudik memadati Pelabuhan Makassar untuk berangkat ke berbagai daerah, Rabu (26/1/2025). IDN Times/Ashrawi Muin

Mudik dengan kapal laut bukan hal asing bagi Aida. Dia lebih menikmati perjalanan lambat yang penuh cerita ketimbang perjalanan udara yang sekejap.

"Naik pesawat tuh enggak terasa, tahu-tahu udah sampai. Kalau kapal, kita bisa ngobrol, lihat laut, dan rasain benar-benar perjalanan pulang," ujarnya.

Perjalanan laut selama tiga hari dari Makassar ke Jakarta mungkin terdengar melelahkan bagi sebagian orang, tapi tidak bagi Aida. Justru dalam perjalanan inilah dia menemukan momen-momen kecil yang berharga seperti berbagi makanan dengan sesama penumpang, bertukar cerita dengan orang baru, hingga menikmati pemandangan laut yang tak pernah membosankan.

"Enggak ada pengalaman buruk sih, malah banyak yang tolong-menolong. Kalau ada makanan lebih, kita bagi-bagi," tuturnya.

Namun, ada satu hal yang kurang memuaskan baginya yaitu makanan kapal. Baginya, makanan yang disediakan di kapal tidak sesuai dengan seleranya.

"Semuanya oke, cuma makanannya aja yang kurang pas di lidah. Makanya kita bawa sendiri dari rumah," katanya sambil terkekeh.

3. Siap bertemu keluarga di Jakarta

Pemudik memadati Pelabuhan Makassar untuk berangkat ke berbagai daerah, Rabu (26/1/2025). IDN Times/Ashrawi Muin

Aida dan suaminya tiba di Pelabuhan Makassar sejak pagi setelah menempuh perjalanan dari Bone. Mereka harus menunggu berjam-jam sebelum akhirnya bisa naik ke KM Labobar yang berangkat pukul 20.00 WITA.

Aida dan suaminya dijadwalkan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada 29 Maret subuh. Setibanya di sana, mereka akan langsung kembali ke rumah, bertemu anak-anak dan cucu yang tidak bisa ikut mudik kali ini. Anak-anak mereka tidak ikut ke Bone karena pekerjaan dan sekolah cucu-cucu mereka.

"Tahun ini mudiknya berdua saja. Insyaallah kalau ada rezeki, mungkin nanti bisa lebih lama di kampung," ujarnya dengan harapan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
Ashrawi Muin
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us