Makassar, IDN Times - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) wilayah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) mencatat stok beras sebanyak 184.319 ton hingga akhir tahun 2021. Stok itu dianggap cukup untuk kebutuhan masyarakat setempat hingga 26 bulan ke depan.
"Stok aman dan harga juga stabil sampai dengan puasa dan lebaran nanti," kata Kepala Divre Perum Bulog Divre Sulselbar Eko Pranoto, dikutip dari Antara, Kamis (6/1/2022).
Bulog Sulselbar mencatat stok beras sebanyak 184.319 ton hingga akhir 2021. Jumlah itu naik dibandingkan stok di akhir 2020 sebesar 123.135 ton. Terjadi kenaikan stok sekitar 66 persen di awal tahun.
Selain stok beras yang melimpah, Eko Pranoto mengemukakan serapan pengadaan beras yang terealisasi di 2021 juga melampaui target dengan total 342.294 ton. Jumlah ini mencapai 112,97 persen dari target 303.000 ton.
"Serapan 2021 juga lebih besar dibanding tahun 2020 sebanyak 275.588 ton," kata dia.
Eko mengemukakan bahwa kejadian puso pada ladang persawahan di beberapa kabupaten seperti Kabupaten Luwu dan Soppeng tidak begitu terdampak terhadap stok beras. Sebab sebelumnya serapan gabah pada petani sudah tinggi.
"Bencana yang terjadi di Luwu hanya sebagian terdampak di persawahan, jadi tidak berdampak terhadap serapan beras Bulog," ujarnya.
Sebelumnya, Eko mengemukakan bahwa pihaknya telah diminta untuk membantu penyediaan beras pada wilayah defisit di Kawasan Indonesia Timur. Misalnya pengiriman 505 ton beras Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Papua pada Oktober 2021.
Selain daerah timur Indonesia, Bulog Sulselbar juga telah menyuplai beras ke wilayah Sumatera Utara (Sumut) sekitar 1.400 ton pada Oktober. Turut dikirimkan suplai 2.025 ton beras untuk Kantor Wilayah Bulog Sulawesi Utara dan Gorontalo.