BMKG Makassar Pantau Hilal Ramadan 1446 H

- Tim BMKG Makassar melakukan rukyatul hilal di Apartemen DERP untuk menentukan awal Ramadan 1446 H.
- Berdasarkan perhitungan hisab, matahari akan terbenam pada pukul 18.21 WITA, bulan tenggelam pada pukul 18.39 WITA.
- Hilal harus memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat untuk ditetapkan sebagai awal bulan.
Makassar, IDN Times - Tim pengamatan hilal dari Balai BMKG Wilayah IV Makassar melaksanakan rukyatul hilal untuk menentukan awal Ramadan 1446 H. Pengamatan kali ini digelar di Apartemen DERP, Center Point of Indonesia (CPI).
Apartemen ini dipilih sebagai lokasi baru setelah melalui survei dan koordinasi dengan Kementerian Agama serta komunitas Muslim setempat. Koordinator Bidang Observasi BMKG Wilayah IV Makassar, Jamroni, mengungkapkan bahwa lokasi ini dipilih karena dianggap lebih representatif dibandingkan tempat sebelumnya, seperti GTSM Mall.
"Kita mencoba mencari lokasi baru dan tampaknya lokasi ini cukup baik untuk pengamatan dibanding yang sebelumnya ya. Jadi kami anggap juga cukup representatif," kata Jamroni.
1. Matahari terbenam pada pukul 18.21 WITA

Berdasarkan perhitungan hisab, matahari akan terbenam pada pukul 18.21 WITA, sedangkan bulan akan tenggelam pada pukul 18.39 WITA. Dengan demikian, tim pengamat memiliki waktu sekitar 18 menit untuk melihat hilal yang diperkirakan berada pada ketinggian 3,02 derajat di atas ufuk.
Jamroni juga menjelaskan bahwa meskipun ketinggian tempat pengamatan bisa memengaruhi hasil rukyat, namun dampaknya tidak signifikan. Sebagai contoh, jika kita berada di pantai, maka matahari akan terbenam tepat pukul 18.21 WITA yang menandakan masuknya waktu magrib.
"Tapi kalau kita berada di posisi gunung, kita akan melihat bahwa posisi bulan belum tenggelam di ufuk. Maka orang yang ada di tempat yang lebih tinggi bisa 1 - 2 menit lebih lambat magribnya dibanding orang yang ada di daerah yang lebih rendah seperti itu," kata Jamroni.
2. Hilal harus memiliki ketinggian minimal 3 derajat

Merujuk kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), hilal harus memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat untuk dapat ditetapkan sebagai awal bulan. Namun, hampir seluruh wilayah Indonesia belum memenuhi kriteria elongasi tersebut, kecuali Aceh.
"Yang sudah terpenuhi semua kriteria MABIMS itu ada di wilayah Aceh. Jadi kemungkinan yang punya potensi sangat besar untuk dapat melihat pengamatan hilal adalah lokasi Aceh," kata Jamroni.
3. Keputusan final akan menunggu hasil sidang isbat

Jika pengamatan hilal di tidak membuahkan hasil, maka keputusan final akan menunggu hasil sidang isbat Kementerian Agama RI. Apabila hilal terlihat, maka umat Islam di Indonesia akan melaksanakan salat tarawih malam ini dan memulai puasa Ramadan pada keesokan harinya.
"Data itu akan dikirimkan ke sidang isbat sebagai bukti bahwa misalnya hasil sidang isbat, besok semua terlihat, maka akan dilaksanakan tarawih malam ini dan besok puasa," kata Jamroni.