TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemkab Minsel Bangun 120 Unit Hunian Sementara bagi Pengungsi Abrasi

Hunian sementara tersebut berbentuk barak

Bagian belakang rumah warga yang amblas diterjang abrasi pesisir Amurang, Minahasa Selatan, Kamis (16/6/2022). IDNTimes/Ungke Pepotoh/bt

Manado, IDN Times – Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan (Pemkab Minsel), Sulawesi Utara, mulai pembangunan sekitar 120 unit hunian sementara bagi masyarakat terdampak abrasi Pantai Amurang.

Pada Senin (20/6/2022), Bupati Minahasa Selatan, Franky Donny Wongkar telah melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda awal pembangunan. Sekretaris Daerah Pemkab Minsel, Glady Kawatu, menyebut hunian sementara tersebut berbentuk barak yang diberi sekat triplek.

“Hunian sementara ini sambil menunggu relokasi. Lokasinya di Kelurahan Uwuran 2, Amurang,” kata Glady, Rabu (22/6/2022).

1. Setiap KK diberi satu hunian sementara

Kondisi pengungsi di posko tanggap darurat Kantor Kelurahan Lewet, Kecamatan Amurang, Minahasa Selatan, Jumat (17/6/2022). IDNTimes/Savi

Pemberian hunian sementara ini bertujuan untuk memberikan privasi bagi setiap keluarga. Glady menyebut, ukuran hunian sementara adalah 4x6 meter.

“Nanti ruangan dibagi menjadi dua, yaitu ruang tamu berukuran 2x4 dan satu kamar berukuran 3x4,” tambah Glady.

Setiap kepala keluarga (KK) akan diberikan satu hunian sementara. Namun, jika jumlah anggota keluarga lebih dari 5 orang, maka akan diberikan dua barak. Kemudian, di lokasi barak juga akan dibuat toilet umum yang bisa digunakan para pengungsi.

Baca Juga: 20 Rumah Hanyut karena Abrasi Pantai Amurang, Warga Mengungsi

2. Pembangunan hunian sementara menggunakan APBD

Abrasi pesisir Amurang, Minahasa Selatan, robohkan bangunan milik warga dan fasilitas umum, Rabu (15/6/2022). Dok. Humas Pos SAR Amurang

Pembangunan hunian sementara tersebut memakan biaya kurang lebih Rp 1,5 miliar yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Namun, Glady memperkirakan akan ada tambahan biaya.

“Rp 1,5 miliar itu untuk bahan-bahan pembangunan barak saja. Untuk tenaga kami akan adakan kerja bakti bersama warga, pihak Kecamatan Amurang, dan dibantu TNI/Polri,” ujar Glady.

Di sisi lain, Pemkab Minsel juga menunggu hasil penelitian penyebab abrasi untuk menentukan pembangunan jalan dan jembatan. “Kami masih menunggu hasil penelitian dulu, apakah wilayah tersebut masih layak dibangun atau tidak,” sambung Glady.

Baca Juga: Material Aluvium di Pesisir Amurang Diduga Menjadi Penyebab Abrasi

Berita Terkini Lainnya