Cegah ASF, Pemprov Sulawesi Utara Rutin Periksa Sampel Babi
Bangkai babi yang ditemukan negatif virus ASF
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Manado, IDN Times - Beberapa waktu lalu, masyarakat Sulawesi Utara dihebohkan dengan penemuan bangkai babi di Kabupaten Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara. Penemuan bangkai babi tersebut membuat masyarakat khawatir African Swine Fever (ASF) sudah masuk ke Sulut.
Namun Plt Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut, Nova Pangemanan, membantah hal tersebut. Ia mengatakan sampel bangkai babi sudah dikirim ke Balai Besar Veteriner Maros, Sulsesl, dan hasilnya negatif.
"Sampel daging, darah, dan limpa kita kirimkan, hasilnya negatif," ujar Nova, Selasa (4/7/2023).
1. Bangkai babi diselundupkan dari luar Sulut
Nova mengatakan bahwa bangkai babi tersebut diselundupkan dari luar Provinsi Sulut. Awalnya penyelundup berupaya masuk dari perbatasan Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), namun gagal.
Kemudian mereka berhasil masuk lewat Bolsel. Untuk itu, pengawasan diperketat di pos di Pinogaluman, Bolmut dan Posigadan, Bolsel.
"Kemungkinan mereka lolos saat petugas istirahat. Karena terlalu panjang perjalanan, babinya sudah membusuk, sehingga mereka buang," tambah Nova.
Baca Juga: Heboh Penemuan Bangkai Babi, Virus ASF Dipastikan Belum Masuk Sulut
Baca Juga: Nenek Asal Manado Tersangka Pemalsuan Sertifikat Tanah di Makassar