Tokoh Lintas Agama Desak Pemerintah Tumpas Pelaku Kekerasan di Sigi
Tokoh agama di Sulteng imbau masyarakat tetap tenang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palu, IDN Times - Tokoh lintas agama di Sulawesi Tengah bertemu di Kota Palu, Senin (30/11/2020). Mereka membahas situasi pasca peristiwa pembunuhan yang dilakukan kelompok bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Desa Lembantongoa, Kabupaten Sigi, Jumat pekan lalu.
Mayor Pendeta Erik. F. Kape, Komandan Divisi Palu Timur dari Gereja Bala Keselamatan, mengatakan, seluruh pihak yang hadir menyerukan agar masyarakat selalu menjaga situasi tetap kondusif dan rukun.
“Kami mengimbau untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh peristiwa yang bisa menimbulkan peristiwa yang tidak kita inginkan bersama,” kata Erik, saat membaca pernyataan sikap bersama.
Hadir dalam pertemuan itu, sejumlah organisasi dan lembaga keagamaan di Sulteng, yaitu Persekutuan Gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII), Forum Umat Kristiani Indonesia (FUKRI), Gereja Protestan Indonesia Donggala (GPID), Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST), Bala Keselamatan, Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI), perwakilan umat Buddha, Hindu, Majelis Ulama Indonesia, Konferensi Waligereja Indonesia, serta pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama Sulteng.
1. Semua pihak harus menjaga persatuan dan persaudaraan
Erik menegaskan, kasus Sigi jangan sampai menimbulkan riak yang mengusik persatuan dan mengganggu kerukunan hidup masyarakat. Kata dia, seluruh organisasi keagamaan di Sulteng mengajak masyarakat untuk tetap menjaga rasa persaudaraan.
“Kami menyatakan sikap bersama keprihatinan yang sangat mendalam terhadap tragedi Lembantongoa Sigi, yang telah memakan empat korban jiwa, satu pos pelayanan atau rumah ibadah Bala Keselamatan dan enam rumah penduduk..." ujar Erik.
Baca Juga: Pembunuhan di Sigi, Kapolda Sulteng: Kelompok MIT Poso Kian Terdesak