Corona Makin Mengimpit Kehidupan di Tenda Darurat Bencana Alam Palu
COVID-19 membuat tekanan hidup para penyintas bertambah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palu, IDN Times - “Sejak ada orang yang positif corona di Palu, kehidupannya kita terasa betul sulitnya.” Kalimat itu dilontarkan Saadiyah, salah satu penyintas bencana gempa dan likuefaksi yang menerjang wilayah Kota Palu, Sulawesi Tengah pada 28 September 2018 silam. Hingga saat ini, Saadiyah masih bertahan tinggal di tenda darurat yang dibangun pemerintah di Kelurahan Balaroa, Palu Barat, sebab rumah dia di Perumnas Balaroa lenyap ditelan tanah.
Situasi sulit yang dirasakan Saadiyah tak jauh berbeda dengan sejumlah warga yang juga menempati tenda darurat. Di saat harta benda telah lenyap karena likuefaksi, COVID-19 malah hadir menambah kesulitan hidup.
Saadiyah bersama suami mengaku begitu cemas akan keberlangsungan perekonomian keluarga. Apalagi mereka masih harus mencukupi kebutuhan empat orang anak tersayang.
1. Butir-butir harapan dari hasil menjual minuman serbuk
Saadiyah berkisah, dahulu dia tinggal di Perumnas Balaroa di Kecamatan Palu Barat. Sebelum bencana hadir pada petang di bulan September itu, dia memiliki usaha makanan. Sehari-hari dia menjual berbagai penganan serta nasi kuning di kantin SDN Balaroa.
“Ehh kasihan habis semuanya, tinggal baju di badan waktu bencana likuefaksi itu,” kenang Saadiyah, saat ditemui IDN Times, Selasa (22/4).
Lokasi tenda darurat yang ditempatinya sekarang, berjarak kurang lebih 100 meter dari titik rumahnya di Perumnas. Untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini, Saadiyah membangun warung sederhana bermodal duit bantuan dari lembaga donor sebesar Rp300 ribu.
“Harganya Rp.000 untuk di plastik, kalau yang di gelas itu Rp2.000.” kata dia sembari menunjuk bungkusan minuman serbuk berwarna-warni.
Baca Juga: Satu PDP Corona di RSU Anutapura Palu Sulawesi Tengah Meninggal Dunia
Baca Juga: Sembilan Bulan Berlalu, Begini Potret Kota Palu Pasca Gempa & Tsunami