TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kera Hitam Sulawesi Kerap Turun ke Jalan, Ini Sebabnya

Kera ini banyak dijumpai di pegunungan Parigi Moutong

Ilustrasi kera hitam. IDN Times/Kristina Natalia

Palu, IDN Times - Beberapa tahun terakhir kelompok kera hitam Sulawesi, Macaca Tonkeana, marak ditemui di Kawasan Cagar Alam Pangi Binangga pegunungan Jalan Trans Sulawesi. Daerah itu menghubungkan Kota Palu dan Kabupaten Parigi Moutong di Sulawesi Tengah.

Selain ditemui di habitatnya, hewan primata ini belakangan juga mulai bergaul dengan masyarakat maupun dengan pengendara yang melintas di Jalan Trans Sulawesi.

"Kera hitam Sulawesi itu sudah turun di jalan karena masyarakat sering memberi makan," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah, Hasmuni, Selasa (13/4/2021).

Baca Juga: Kera Macaca Maura, Binatang Endemik Sulawesi Selatan

1. Populasi kera hitam khas Sulawesi di Pegunungan Parigi Moutong

IDN Times/Kristina Natalia

Hasmuni mengatakan populasi kera hitam khas Sulawesi masih relatif stabil. Habitat binatang endemik dilindungi itu juga tidak terganggu meskipun bertambahnya pemukiman masyarakat dan adanya perbaikan jalan.

Sedangkan untuk persediaan makanannya di hutan, Hasmuni mengatakan sampai saat ini masih cukup. "Kami terus sosialisasi agar masyarakat tidak mengambil atau merusak habitat kera hitam khas Sulawesi ini," ucapnya.

2. Dilarang memberi makan kera hitam khas Sulawesi

IDN Times/Kristina Natalia

Selain dilindungi, BKSDA Sulawesi Tengah juga melarang masyarakat memberi makan kera hitam khas Sulawesi. Hal ini dianggap akan menyebabkan perubahan perilaku hewan primata itu.

BKSDA juga sudah menginformasikan melalui papan larangan yang ditaruh di beberapa lokasi munculnya kera hitam Sulawesi di jalan Trans Sulawesi. 

“Kalau mau memberi makan seharusnya diberikan kepada petugas yang ahli dalam mengurus hewan primata,” tuturnya.

Baca Juga: 5 Fakta Kucing Merah, Hewan Liar Endemik Kalimantan yang Hampir Punah

Berita Terkini Lainnya