TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Keceriaan Anak-Anak di LPKA Palu Ikut Lomba Permainan Tradisional 

Ragam permainan tradisional di Hari Lahir Pancasila

Ilustrasi narapidana anak (IDN Times/Kristina Natalia)

Palu, IDN Times - Mengenakan seragam olahraga berwarna kuning, puluhan narapidana anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengikuti perlombaan permainan tradisional, Selasa (1/6/2021).

Kegiatan dalam rangka Hari Lahir Pancasila itu dilangsungkan di halaman LPKA Palu sekitar pukul 16.00 WITA.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulteng, Lilik Sujandi, mengatakan perlombaan tersebut sengaja dibuat sebagai upaya melestarikan permainan tradisional di Kota Palu.

“Ala LPKA dalam upaya melestarikan permainan tradisional,” ucap Lilik, Senin (1/6/2021).

1. Ragam permainan tradisional ala LPKA Palu

Narapidana anak di LPKA Palu bermain sendok kelereng dalam rangka peringati hari Pancasila, Selasa (1/6/2021). IDN Times/Kristina Natalia

Perlombaan yang digelar hari ini, jelas Lilik, untuk membangun optimisme dan semangat para anak-anak. Perlombaan khusus permainan tradisional itu antara lain, permainan terompah, sendok kelereng, lomba memasukkan paku ke dalam botol, lomba lari sarung berkelompok, dan sepak takraw.

Ada 42 anak yang menghuni LPKA Palu. Sebagian besar dari mereka terlibat dalam kasus pencurian. Kata Lilik, semuanya telah mengikuti program pembinaan kemandirian.

“Kegiatan berubah-ubah, kadang juga nonton film yang mengedukasi anak. Nah kali ini memang konsepnya permainan tradisional,” sebut Lilik.

Baca Juga: Sebulan Dibui, Tahanan Narkotika di Lapas Perempuan Palu Kabur

2. Memastikan pendidikan dasar dan anak tidak putus sekolah

Narapidana anak berada di kamar LPKA Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, 1 Juni 2021. IDN Times/Kristina Natalia

Lilik mengatakan, pihaknya menyediakan program pendidikan penyetaraan. Melalui sistem tersebut, anak-anak yang berada di dalam tahanan masih bisa ikut sekolah, kursus bahasa asing dan pelatihan komputer. Meski begitu, Lilik mengakui masih banyak fasilitas yang belum terpenuhi untuk mendukung pemenuhan pendidikan tahanan anak.

“Di tempat yang terbatas ini mereka harus tetap melanjutkan sekolah melalui pendidikan penyetaraan,” jelas Lilik. “Beragam kegiatan di LPKA ini yang intinya pada pendidikan dan edukasi agar anak-anak tidak jenuh.”

Baca Juga: Mengintip Aktivitas Warga Lapas Perempuan Palu Jelang Idul Fitri

Berita Terkini Lainnya