BMKG Petakan Daerah Berpotensi Tsunami di Sulawesi Tengah
Enam bulan terakhir terjadi 528 kali gempa bumi di Sulteng
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palu, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geosfisika (BMKG) Stasiun Palu, Sulawesi Tengah, mencatat terjadi 528 gempa bumi tektonik di Sulteng dalam rentang waktu enam bulan terakhir, Januari - Juni 2021.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Palu, Hendrik Leopatty, mengatakan ratusan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Namun ada beberapa daerah yang patut diwaspadai karena memiliki potensi tsunami murni.
“Masyarakat tidak perlu khawatir namun tetap waspada khususnya masyarakat yang tinggal berdekatan dengan laut,” imbau Hendrik, Kamis (24/6/2021).
1. Pemetaan daerah yang berpotensi tsunami di Sulteng
Hendrik menjelaskan, di bagian utara Pulau Sulawesi terdapat zona subduksi atau zona pertemuan lempeng samudera dan lempeng benua. Zona tersebut dianggap dapat memicu gempa megathrust. “Gempa megathrust itu dapat memicu tsunami murni,” kata Hendrik.
Sedangkan tsunami yang terjadi di Kota Palu pada 2018 lalu, dijelaskan Hendrik, merupakan dampak dari longsor di bawah laut. Berbeda halnya dengan potensi penyebab tsunami di wilayah lain di Sulteng, termasuk di Tolitoli, "kalau Utara Tolitoli gempa dan langsung tsunami.”
Selain Palu dan Tolitoli, sejumlah wilayah di Sulteng juga menyimpan potensi tsunami, antara lain di sepanjang perairan Kabupaten Banggai, Teluk Tomini, sekitar Kabupaten Morowali, dan Morowali Utara.
“Jangan lupa juga kalau di Tojo Unauna ada gunung Colo yang dikuatirkan akan menyebabkan tsunami,” terangnya.
Baca Juga: Gempa Guncang Palu, BMKG Sebut Aktivitas Sesar Palu Koro Masih Normal