TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Rahmi Selamatkan Diri dari Lantai 5 Rusun saat Gempa di Mamuju

Rahmi melihat beberapa penghuni rusun melompat dari jendela

Situasi di Rusun Pemkab Mamuju setelah gempa mengguncang Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). Dok Rahmi Fajriah

Makassar, IDN Times - Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6.2 mengguncang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). Getaran gempa juga dirasakan kuat di Kota Mamuju, ibu kota Sulbar. Warga menceritakan detik-detik terjadinya gempa pada pukul 02.30 WITA dini hari.

"Saya sedang tidur, tiba-tiba langsung terlempar, seruduk pintu, terhuyung-huyung. Bibir pecah terbentur entah apa," kata Rahmi Fajriah (31), seorang ASN di Pemkab Mamuju saat dihubungi IDN Times dari Makassar, Jumat siang.

Rahmi tinggal di rumah susun (rusun) milik Pemkab Mamuju di Jalan Mustafa Katjo, Kecamatan Simboro. Di sana Rahmi menempati kamar di lantai 5, lantai teratas rusun itu.

1. Rahmi berlari ke luar gedung bersama ratusan penghuni rusun

Situasi di Rusun Pemkab Mamuju, setelah gempa mengguncang Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). Dok Rahmi Fajriah

Di Rusun Pemkab Mamuju, kata Rahmi, ada 120 kamar yang hampir seluruhnya terisi. Pada saat gempa terjadi, Rahmi bersama semua orang di rusun lari berhamburan keluar dari gedung.

"Ada bapak-bapak meloncat dari jendela lantai dua karena kunci kamarnya melengket," kata Rahmi. Masalah kunci kamar juga terjadi di lantai 1, Rahmi melihat seorang ibu keluar lewat jendela karena kunci pintu kamarnya macet.

Rahmi sempat merasakan situasi terjebak dalam kamar di rusun saat gempa awal terjadi pada Kamis, 14 Januari pukul 14.35 WITA. Gempa pertama itu bermagnitudo 5.9.

"Jadi saya tahu rasanya terjebak dalam kamar saat gempa," ucap Rahmi.

2. Saat getaran gempa mereda, Rahmi kembali ke kamar mengambil obat-obatan

Situasi di kamar Rahmi Fajriah di Rusun Pemkab Mamuju, setelah gempa mengguncang Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). Dok. Rahmi Fajriah

Getaran gempa dirasakan Rahmi sekitar 5-7 detik. Saat guncangan tanah mereda, Rahmi yang mengalami luka di bagian kaki berupaya kembali ke kamarnya untuk mengambil beberapa kebutuhan.

"Pas beberapa saat kembalika naik ambil kacamata dan handphone, juga ransel berisi obat," Rahmi menerangkan.

Dengan membawa sebuh ransel, Rahmi lari bergegas mencari tempat aman di wilayah dataran yang lebih tinggi. Dia mewaspadai jika saja tsunami datang menggulung.

"Daerah Padang Panga belakang Kantor Bupati, rumah sepupu. Kebetulan naliatka temanku dalam gelap. Penghuni (rusun) juga. Dia bawa motor. Nda natau mau ke mana karena dia orang jauh, jadi saya ajak ikut ke tanteku," jelas Rahmi.

Baca Juga: Kantor Gubernur Sulbar di Mamuju Roboh Diguncang Gempa M 6.2

3. Rumah keluarga Rahmi jadi tempat pengungsian

Salah seorang pengungsi gempa Mamuju, Sulawesi Barat di rumah keluarga Rahmi, Jumat (15/1/2021). Dok. Rahmi Fajriah

Rumah keluarga Rahmi yang berada di perbukitan menjadi tempat pengungsian sejumlah warga. Rumah milik Hariati dan Nuraskiah Mahyuddin itu berada di Lingkungan Padang Panga, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju.

Saat ini, kata Rahmi, para pengungsi membutuhkan bantuan berupa makanan, obat-obatan, pakaian, dan air bersih. "Tenda darurat juga," ucap Rahmi.

Baca Juga: Gempa di Sulbar, BPBD Majene Laporkan Tiga Korban Jiwa

Berita Terkini Lainnya