Imbas PSBB, Petani dan Nelayan di Gorontalo Jual Produk via Online
Ikan dan hasil pertanian tidak bisa dikirim keluar daerah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gorontalo, IDN Times - Pandemik virus corona atau COVID-19 berdampak signifikan pada sektor perekonomian masyarakat, termasuk petani dan nelayan di Gorontalo. Mereka mengaku pendapatan dari hasil tani dan tangkapan hasil laut hampir nihil.
Organisasi Jaring Advokasi Sumber Daya Alam (Japesda) yang berbasis di Provinsi Gorontalo melalui survei yang dilakukan di desa dampingan yakni Desa Sari Tani dan Torosiaje Jaya, menemukan bahwa dampak COVID-19 sangat berpengaruh terhadap perputaran ekonomi bagi masyarakat. Khususnya dalam memasok hasil pangan lokal baik hasil pertanian maupun hasil tangkapan nelayan.
“Semenjak wabah corona ini yang kita temui di lapangan memang berpengaruh. Kayak hasil pangan lokal mereka yang sulit dijual,” kata Direktur Japesda, Nurain Lapolo yang akrab disapa Ain saat ditemui IDN Times, Selasa (12/5) kemarin.
Bahkan kata Ain, nelayan di desa dampingan Japesda yakni di Desa Torosiaje Jaya, perekonomian mereka lumpuh karena hasil tangkapan mereka tak dapat dipasok ke daerah yang menjadi langganan penjualan. Hal ini diakibatkan oleh penutupan akses keluar masuk daerah karena aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan pemerintah provinsi.
“Akhirnya Japesda mencarikan solusi untuk membantu petani maupun nelayan yang terdampak ini,” ujarnya
1. Ramba-ramba online diciptakan untuk menjual berbagai hasil pangan lokal Gorontalo
Berawal dari program berjualan online khusus tangkapan nelayan Desa Torosiaje Jaya, yang bernama Fish Fresh atau jualan ikan segar dengan sistem pemesanan. Program ini dijalankan langsung oleh Bidang Pengembangan Ekonomi Japesda.
“Dari situ kita membuat sistem penjualan online itu lewat teman-teman di divisi pengembangan ekonomi untuk membantu wira usaha sosial (yang beroperasi) di Kota Gorontalo dan sekitarnya,” kata Ain.
Fish Fresh yang awalnya hanya berjualan ikan kini diubah menjadi Ramba-Ramba Online yang menyediakan beragam bahan pokok hasil tani dan hasil tangkapan nelayan setempat.
Ain juga menjelaskan bahwa produk yang yang dipasarkan melalui layanan Ramba-Ramba online juga menjual produk pangan lokal yang dihasilkan petani lokal Desa Sari Tani, Kabupaten Boalemo tanpa menggunakan pestisida alami atau pupuk organik.
Baca Juga: Kiat Pedagang Takjil di Gorontalo Cegah Penularan Virus Corona
Baca Juga: Satu Dusun Transmigran di Gorontalo Tak Kunjung Dapat Bansos COVID-19