Bupati Boltim Ungkap Alasan Bawa Peti Mati Saat Sosialisasi Corona
Video Bupati Bolaang Mongondow Timur sempat viral di medsos
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bolmong, IDN Times - Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, Sehan Salim Landjar turun langsung ke masyarakat di wilayahnya untuk menyosialisasikan bahaya virus corona (COVID-19). Menurutnya, sosialisasi secara langsung merupakan cara paling efektif untuk memberi pemahaman ke warga.
"Saya sebagai Bupati adalah orang yang paling bertanggung jawab soal keselamatan terhadap rakyat Bolaang Mongondow Timur," kata Bupati Sehan kepada IDN Times melalui pesan Whatsapp, Minggu (19/4).
Video dirinya yang sempat viral di media sosial baru-baru ini, mengundang simpati. Bupati Sehan dinilai melakukan metode penyampaian yang jenaka dan tepat sasaran.
"Sehingga saya mencari metode bagaimana supaya rakyat saya itu bisa paham, tentang apa itu corona, bagaimana bahaya corona dan bagaimana menghindari corona," ungkap dia.
1. Bupati Bolaang Mongondow Timur membawa peti mati saat sosialisasi
Sebelumnya, cara Bupati Sehan menyosialisasikan bahaya corona kepada masyarakat di Bolaang Mongondow Timur telah viral di media sosial. Uniknya dalam video yang beredar tersebut Bupati Sehan membawa serta peti mati.
"Peti mati itu kan sebagai simbol bahwa apabila kita tidak sabar, tidak patuh, ugal-ugalan kita sok-sok jagoan maka risikonya cuman dua, kita tinggal di rumah sakit atau kita tinggal di peti mati," ungkap Sehan.
Selain itu, dia juga mengaku menggunakan pendekatan kedaerahan dalam menyampaikan imbauan. Tujuannya agar masyarakat lebih memahami segala hal terkait COVID-19.
"Bahasa dan dialektika yang saya gunakan itu saya sesuaikan dengan etnik yang ada di Bolaang Mongondow Timur, agar mudah dicerna" ungkap Sehan.
Baca Juga: Dokter Bernadette Gugur karena Pasien COVID-19 di Makassar Tak Jujur
Baca Juga: Dokter-dokter Residen di Makassar Mulai Tumbang Terpapar Corona