Polisi Masih Selidiki Laporan Pencabulan Pegawai SMK di Makassar

Polisi belum menemukan bukti kuat terkait laporan pencabulan

Makassar, IDN Times -  Penyidik Reserse Kriminal Polrestabes Makassar masih menyelidiki laporan seorang pegawai kontrak di sebuah SMK di Makassar tentang dugaan pencabulan. Pegawai berinisial DA (25) melaporkan pegawai di sekolahnya, BH, yang berstatus apratur sipil negara (ASN) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

"Masih diselidiki, tahap penyempurnaan," kata Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol, Rabu (19/7/2023).

Sebelumnya, pelapor mengaku mengalami pencabulan di ruang rapat sekolah pada 12 Juni 2023. Dia melapor ke polisi pada 25 Juni 2023.

Baca Juga: Oknum ASN Pemprov Sulsel Dilapor Polisi soal Dugaan Pencabulan

1. Polisi belum menemukan bukti kuat

Polisi Masih Selidiki Laporan Pencabulan Pegawai SMK di MakassarKasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol. (Dahrul Amri/IDN Times Sulsel)

Ridwan mengatakan, sejauh ini penyidik masih mengumpulkan informasi dan barang bukti. Kasus ini, kata dia, sulit dilanjutkan ke tahap selanjutnya jika ada bukti kuat, misalnya saksi atau rekaman CCTV di lokasi.

"Jadi kasus ini sampai sekarang ini belum lengkap (penyelidikannya)," ucapnya.

2. Polisi umumkan hasil penyelidikan pekan depan

Polisi Masih Selidiki Laporan Pencabulan Pegawai SMK di MakassarMarkas Polrestabes Makassar di Jalan Jend. Ahmad Yani, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. IDN Times/Dahrul Amri

Ridwan mengatakan, meski masih kurang bukti, dia berjanji akan mengumumkan hasil penyelidikan pekan depan. Dia belum bisa berkomentar lebih banyak.

"Mungkin Senin nanti tim penyidik kami akan memastikan perkembangan ini kasus, nanti seperti apa," Ridwan menerangkan.

3. Korban melaporkan pencabulan di ruang rapat

Polisi Masih Selidiki Laporan Pencabulan Pegawai SMK di MakassarIlustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelumnya, YH, suami korban mengungkapkan bahwa istrinya jadi korban pencabulan saat diminta mengantarkan sebuah dokumen ke ruangan BH. Saat itu BH mengikutinya di belakang hingga di ruang rapat.

"Terus masuk ke ruang rapat. Nah, di ruang rapat itu tidak ada memang CCTV disana," ungkap YH beberapa waktu lalu.

"Disitu yang bersangkutan mencoba untuk mencium korban, tapi dia (korban) mendorong itu pundak (BH). Yang bersangkutan bilang tidak ada CCTV, bilang begitu. Kemudian, korban keluar dari ruangan rapat sekolah itu dan langsung dia pulang," dia melanjutkan.

Tidak sampai disitu, perbuatan BH kembali berlanjut selang beberapa hari pada saat ada kegiatan di sekolah. Saat itu korban kembali disuruh untuk bawakan dokumen dan menemui BH di salah satu ruang sekolah.

"Saat ditemui lagi di ruangan ikatan alumni, dia (BH) sudah tanda tangan dan korban cepat-cepat pergi tapi dia ikut lagi dari belakang, (AD) ditarik lagi ke ruang rapat yang tidak ada CCTV," YH menjelaskan.

Baca Juga: Pengusaha Kafe di Makassar Ditangkap usai Aniaya Pacar

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya