TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

35 Nakes di Gorontalo Positif COVID-19, Gugus Tugas Mengaku Resah

Rasio nakes Gorontalo tak sebanding dengan jumlah masyarakat

ilustrasi tenaga kesehatan (ANTARA FOTO/Fauzan)

Gorontalo, IDN Times - Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Provinsi Gorontalo bertambah 107 orang, 35 di antaranya merupakan tenaga medis. Penambahan tersebut membuat Gorontalo masuk 5 besar penambahan kasus terbanyak di Indonesia per hari Senin (20/7/2020).

"Kami menerima hasil spesimen sejumlah 238 spesimen. Dari seluruh spesimen ini terdapat penambahan pasien positif baru sejumlah 107 spesimen,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Gorontalo, Trianto Bialangi, pada konferensi pers di Posko COVID-19 Gorontalo, Senin (20/7/2020) malam.

Trianto mengatakan bahwa 107 pasien terkonfirmasi positif COVID-19 berasal dari seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Gorontalo. Pada hari ini, ia juga mengumumkan pasien sembuh sebanyak lima orang, serta pasien meninggal satu orang merupakan pasien kode 132 asal Kota Gorontalo. Saat ini, akumulasi pasien positif di Gorontalo mencapai 538 orang.

1. Seluruh pasien positif ditemukan dari hasil penelusuran kontak

IDN Times/Elias

Trianto menyebutkan, keseluruhan pasien positif baru yang diumumkan kali ini pernah melakukan kontak langsung dengan pasien positif COVID-19, serta salah satu korban yang meninggal dunia.

“Virus ini tidak memandang siapa saja termasuk nakes” kata Trianto. Menurutnya, penyebaran virus corona ini dapat dicegah apabila seluruh masyarakat benar-benar disiplin dan menerapkan protokol kesehatan “Satu pelajaran penting bagi kita masyarakat Gorontalo bahwa virus ini (sangat) menular.”

Baca Juga: Dinkes Gorontalo Mengaku Tak Bisa Atur Tarif Rapid Test Pihak Swasta 

2. Tenaga kesehatan di Gorontalo terbatas

Ilustrasi tenaga medis. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Trianto menuturkan, tenaga medis di Provinsi Gorontalo sangatlah sedikit sementara pasien COVID-19 kian meningkat. Menurutnya, apabila kasus virus corona tidak dapat dikendalikan, akan sangat mengkhawatir. Mengingat rasio tenaga medis tak sebanding dengan jumlah masyarakat Gorontalo.

“Olehnya itu marilah kita mengambil peran. Peran kita adalah jaga saya jangan sampai tertular dan jaga diri sendiri jangan sampai tertular,” katanya.

Baca Juga: Pemkot Gorontalo Bahas Pemberlakuan Pembatasan Berskala Khusus

Berita Terkini Lainnya