TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anggota DPR Minta Kasus Diduga Malapraktik RS Wahidin Makassar Disetop

Apa gak sebaiknya kasus ini diusut sampai tuntas, Bu?

Ayah bayi Danendra, Muh. Nirwan dan Direktur Utama RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, Prof Dr. dr. Syafri Kamsul Arif berjabat tangan disaksikan Anggota DPR RI Komisi IX, Aliyah Mustika Ilham saat mediasi, Selasa (26/7/2022). Dahrul Amri/IDN Times Sulsel

Makassar, IDN Times - Anggota Komisi IX DPR RI, Aliyah Mustika Ilham, meminta kasus bayi meninggal dunia diduga karena malapraktik yang dilakukan perawat di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan, dihentikan.

Aliyah memediasi pertemuan antara pihak RS Wahidin Makassar dengan pihak keluarga Danendra di gedung Private Care Centre (PCC) RS Wahidin Sudirohusodo, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Selasa (26/7/2022) malam.

"Saya merasa terpanggil untuk memediasi pertemuan antara pihak keluarga dan pihak rumah sakit supaya ada solusi hari ini, bisa berdamai dan juga tidak ada riak, kegaduhan hingga politisir ini," kata Aliyah membuka pertemuan itu.

Danendra, bayi laki-laki yang baru memasuki umur dua bulan meninggal di ruang perawatan anak RS Wahidin Sudirohusodo Makassar pada 19 Juli 2022 lalu, usai disuntik seorang perawat yang disebut masih berstatus magang.

Sebelum dirawat di RS Wahidin, Danendra lebih dulu ditangani petugas kesehatan Puskesmas Desa Tamannyeleng, Kabupaten Gowa, karena mengalami penyakit usus turun. Korban kemudian dirujuk ke RS Wahidin Makassar, Kamis (14/7/2022), dan sempat menjalani perawatan beberapa hari.

1. Aliyah Mustika minta kedua pihak ikhlas

Anggota DPR RI Komisi IX, Aliyah Mustika Ilham saat media kasus bayi Danendra yang meninggal di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, Selasa (26/7/2022). Dahrul Amri/IDN Times Sulsel

Aliyah hadir di tengah-tengah pihak RS Wahidin Makassar yang dihadiri Direktur Utama, Prof Dr. dr. Syafri Kamsul Arif, Plt Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum, Adi Wijaya, dan direksi RS Wahidin bersama keluarga Danendra. Aliyah meminta seluruh pihak ikhlas.

"Cukup sampai di sini, karena terlepas dari pada takdir kita juga harus ikhlas dan semua harus ikhlas, pihak keluarga dan mohon dari pihak direksi (RS Wahidin) juga ikhlas mengakui semua keteledoran dan kesalahan," kata Aliyah dengan intonasi suara yang cukup tinggi.

"Karena memang kita manusia ini tidak ada yang sempurna, untuk itu saya juga ikut prihatin atas kejadian ini, dan atas nama dari keluarga ananda Danendra dan pihak direksi Rumah Sakit Wahidin, saya juga minta maaf," lanjut Aliyah.

Baca Juga: Polisi Makassar Jemput Hasil DNA Tersangka Aborsi 7 Bayi di Jakarta

2. Keluarga Danendra

Nenek Danendra, Mansyur saat diberi kesempatan bicara dalam media kasus di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, Selasa (26/7/2022). Dahrul Amri/IDN Times Sulsel

Sejak awal, keluarga Danendra berharap agar pihak RS Wahidin Makassar langsung datang ke rumah duka di Desa Tamannyeleng, Gowa untuk menyampaikan belasungkawa. Tapi harapan itu, kata pihak keluarga, tidak dilakukan.

"Apa salahnya datang dan ucapkan belasungkawa, pak?," ucap perwakilan keluarga, Syahril yang mendampingi ayah Danendra, Muhammad Nirwan dan kakek Danendra, Mansyur.

Ayah Danendra dan neneknya tidak berkata-kata, alasannya keduanya tidak lancar berbahasa Indonesia. Syahril menyebutkan, jika sejak awal pihak direksi RS Wahidin Makassar menemui keluarga, maka dugaan kelalaian perawat tidak dipersoalkan sampai sejauh ini.

"Begini pak, kalau seandainya ada kemarin dan peluk keluargaku pasti saya menangis kasihan, tapi tidak tahu yang diamanahkan kemarin itu tidak tahu dari mana, makanya kurang enak juga kita, itu saja kalau dari awal pak," tegasnya.

Baca Juga: Bayi Umur 1 Bulan Meninggal usai Disuntik Perawat RS Wahidin Makassar

Berita Terkini Lainnya